Harianmomentum--Ribuan warga Kabupaten Tulangbawang memadati
Lapangan Ethanol, Desa Tunggalwarga, Kecamatan Banjaragung, Jumat malam (19/5).
Warga antusias menyaksikan
pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan Even Organiezar (EO) Jaringan
Arinal Djunaidi Berkarya (JAYA).
Pada pertujukan wayang kulit
dengan Dalang Ki Enthus Susmono itu, panitia menebar ribuan lembar kupon
doorprize berhadiah untuk warga. Hadiah yang disiapkan berupa: Tiga unit hand
traktor dan 10 ekor kambing.
Pagelaran kesenian tradisional
tersebut, ditandai penyerahan karakter wayang Bima oleh calon Gubernur Lampung
Arinal Djunaidi kepada Dalang Ki Enthus Susmono.
Dalam sambutanya, Arinal mengajak
masayarakat bersama-sama membangun Lampung yang lebih maju dan sejahtera.
"Lima tahun kedepan,
masyarakat Lampung harus lebih maju dan sejahtera, " kata Ketua DPD Partai
Golkar Lampung itu.
Niat yang baik harus dilakukan
dengan cara yang tepat dan baik pula. Setidaknya itulah sekelumit nasehat yang
tersirat dari cerita pagelaran wayang yang mengetengahkan lakon Bima Bungkus.
Lakon Bima Bungkus menceritkan
kisah kelahiran Bima salah satu anggota Keluarga Pandawa.
Dikisahkan, saat dilahirkan oleh
Dewi Kunti, tubuh Bima berada dalam bungkus.
Tidak ada satu senjata pun yang
mampu membuka bungkusan yang menyelubungi tubuh Bima. Karena itu, bungkusan
tersebut dibuang ke Krendawahana.
Destarata yang mengetahui kejadian itu, menyuruh para Kurawa
untuk membunuh Bima, dengan cara berpura-pura membantu membuka bungkus, namun
tidak berhasil.
Batara Guru yang mengetahui sosok Bima akan muncul sebagai
kesatria utama pembela keadilan dan kebenaran, kemudian menyuruh putranya
Gajahsena memecah bungkus itu.
Setelah bungkus itu pecah, karena terkejut keduanya lalu
berkelahi. Singkat cerita, Gajahsena terbunuh oleh Bima.
"Mudah-mudahan Pak Arinal bisa belajar dari Lakon Bima
Bungkus ini. Niat yang baik itu harus dilakukan dengan cara yang tepat dan baik
pula. Kalau salah langkah justru bisa jadi bencana," kata Pariji warga
Desa Tunggalwarga yang menyaksikan pagelaran wayang kulit tersebut.(Red)
Editor: Harian Momentum