Harianmomentum--Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasar Pulaupisang di Pekon (Desa) Pasar Pulaupisang
Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung diusulkan menjadi cagar budaya.
Usulan tersebut disampaikan Bupati Pesisir Barat
Agus Istiqlal saat menghadiri Reuni Akbar SDN Pasar
Pulau Pisang di lokasi sekolah setempat, baru-baru ini.
Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Barat Audi Marpi mengatakan berdasarkan arsip, sekolah tersebut sudah berdiri sejak tahun 1892 di masa penjajahan Belanda.
Senada dengan Audi, sesepuh masyarakat Pulau Pisang yang berdomisili di Jakarta Inciknda Lela Suhardjo mengungkapkan, SD Pulau Pisang itu dibangun zaman Belanda, tapi dia tidak tau pasti tahun berapa berdirinya sekolah itu.
"Saya sendiri
lupa. Tapi yang masih saya ingat, saya masuk kelas 1 SD Pulau Pisang tahun
1941. Bapak saya juga sekolah di situ sekitar tahun 1912. Jadi sekolah itu sudah
tua sekali. Waktu itu kelasnya hanya lima lokal, karena dulu sampai kelas 5
saja. Mulai Kelas 6, kelas kami yang pertama pada tahun 1946," terangnya.
Tercatat beberapa
putra Pulau Pisang yang menjadi guru "perintis" di sana yakni Datuk
Joesaki (1884 - 1986), H Raden Bakri (1893 - 1974), Mursi (1898 - 1970), H
Aliyurja Kartadilaga (1901 - 2003).
"Datuk Joesaki
salah seorang guru pertama di SD Pulau Pisang ini adalah kakek almarhum Pak
Taufiq Kiemas dari Ibu nya Hamzatoen Rosjda. Paman dari Raden Bakri dan Mursi
yang adalah Kakak beradik, dan bersaudara sepupu dengan H. Aliyurja
Kartadilaga. Jadi guru-guru pertamanya adalah Keluarga," terang Yamin
Siswadi warga Pekon Sukamarga Pulau Pisang yang sekarang tinggal di Pasar Krui.
Senada dengan Yamin,
tokoh masyarakat Pulau Pisang yang berdomisili di Bandarlampung Zaprullah Khan
mengungkapkan guru-guru pertamanya semua dari Bahkaluweh Sukamarga Pulau
Pisang. "Sedang murid-muridnya adalah anak-anak 6 pekon (desa) yang ada di
Pulau Pisang ini," ujarnya.
Tercatat banyak sekali
alumni SD Pulau Pisang ini yang sudah sukses di perantauan. Sebut saja almarhum
Prof dr Tanwir Yazid Mukawi, almarhum Lukman Mantan Wedana Krui yang tercatat
sebagai Pahlawan Kemerdekaan Republik Indonesia, Mantan Hakim Tinggi Tusani
Djafri dan Fauzi Ishak. Serta banyak lagi, yang alumni nya menyebar keseluruh
penjuru Negeri bahkan sampai mancanegara.
Anggota DPRD Daerah
Pemilihan Pulau Pisang yang juga Ketua Komisi C DPRD Pesisir Barat
mengapresiasi langkah Bupati tersebut. "Komisi C dan DPRD Pesisir Barat
akan mendukung usulan bupati tersebut," ujarnya.
Anggota DPR RI Henry Yosodiningrat
yang didampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Pesisir Barat Oking Ganda Miharja yang
hadir pada Reuni tersebut menyerahkan bantuan untuk pelestarian SD Pulau Pisang
sebesar Rp10jt, yang diterima Kepala SD Pulau Pisang Azizi didampingi Ketua dan
Sekretaris Reuni Toni Yubsir dan Yan Purnama.
"Semoga
bermanfaat untuk tempat kedua orang tua ku pernah bersekolah. Untuk diketahui,
Bapak saya H Abdul Muin Dulaimi anak Pesirah Sai Batin Marga Pugung Penengahan
juga bersekolah di SD Pulau Pisang ini," kata dia.
Dulu, ia melanjutkan
di Pugung belum ada sekolahan. "Ibuku Hj Hayarani begitu juga memang asli
dan asal Pulau Pisang juga bersekolah di sini. Ayahku dulu sebagai anak tua
lelaki Pesirah Kepala Marga "kost" tinggal di kediaman Paklunik Munadi
Ubid di Labuhan Pulau Pisang," ujarnya.
Ia menceritakan, ayah
lahir tahun 1921 berarti beliau bersekolah di SD ini sekitar 1927. Ayah dan Ibu
Keduanya Veteran," kenang Henry Yoso.(rls)
Editor: Harian Momentum