Yok... Berwisata Sambil Belajar di Kampung Pelangi

img
Obyek wisata Kampung Pelangi di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan.

Harianmomentum--Masyarakat Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) sekarang punya alternatif tempat wisata baru, terturama bagi mereka yang hobi berfoto selfi. Lokasi wisata baru itu berada di Desa Palaspasemah, Kecamatan Palas. Namanya Kampung Pelangi.

 

Sesuai namanya, obyek wisata dengan konsep alam terbuka seluas lapangan sepakbola itu dipenuhi hiasan gantungan balon dan payung berwarna-warni bernuansa pelangi. 

 

Dari ibukota Kabupaten Lampung Selatan Kalianda, obyek wisata Kampung Pelangi berjarak lebih kurang 19 kilometer atau 45 menit perjalanan menggunakan sepeda motor  juga mobil.

 

Cukup dengan membayar biaya parkir  Rp5 ribu untuk sepeda motor dan Rp 20 ribu untuk mobil, anda sudah bisa menikmati semua fasilitas yang ada di Kampung Pelangi.
         

Ide membangun obyek wisatas Kampung Pelangi digagas oleh M. Aldyas Pratama, Elis Solehah dan Gunawan Wirdana pada 18 Juni 2017. “Awalnya kita hanya ingin menjawab kebutuhan warga Kecamatan Palas yang selama ini  harus pergi jauh untuk sekedar berwisata,” kata Aldyas pada harianmomentum, Senin (17/7).

 

Dari hal tersebut, lanjut dia, timbul gagasan membangun tempat wisata yang murah dan menarik, sekaligus menjadi lokasi belajar menambah pengetahuan bagi  warga Palas. 

 

“Sekarangkan fenomena selfi lagi booming. Maka itu, tempat ini kita set menjadi obyke selfi yang menarik dengan nuansa warna-warni.  Di sini juga kita menyediakan buku-buku bacaan bagi pengunjung. Jadi pengunjung bisa bersantai sambil menambah pengetahuan dengan membaca buku,” tuturnya.

 

Untuk penyediaan buku bacaan tersebut, pihak pengelola Kampung Pelangi bekerja sama dengan penggiat minat baca masyarakat. ”Kita kerja sama dengan Mas Gunawan penggiat ontel pustaka dan Mas Sugeng penggiat motor pustaka,” ungkapnya.

 

Hal senada dikatakan Gunawan Wirdana.  Menurut dia, Kampung Pelangi memang dikonsep sebagai lokasi wisata edukasi (pendidikan). 

 

“Sebagian besar hiasan berwana-warni yang kita gunakan dibuat dari bahan-bahan bekas, seperti: ban atau roda kendaraan yang kita bentuk menjadi berbagai model dan warna. Kita juga siapkan fasilitas permainan tradisional seperti: gangsing, egrang dan lain-lain,” terangnya.(bob)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos