Harianmomentum--Pusat
Pengembangan Bisnis/Bussiness Development Center (BDC) menjadi simpul kemitraan
jaringan usaha dan sarana pengembangan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Didalamnya
mencakup pemasaran, produksi, Sumber Daya Manusia, pembiayaan serta menjadi
penghubung dalam pengembangan ekonomi lokal.
Asisten
Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kota Bandar Lampung Pola
Pardede mengatakan, BDC hadir untuk mendorong peningkatan daya beli masyarakat.
Hal tersebut
dilakukan dengan memberikan layanan kepada UMKM mulai dari peningkatan
kapasitas SDM, kemudian manajemen usaha, akses keuangan maupun akses terhadap
pasar lokal dan internasional.
"Selama
2016 BDC belum maksimal sehingga perlu dievaluasi agar misi memajukan usaha KSM
dapat tercapai. Kalau bisa BDC juga dipermanenkan," kata Pola pada
workshop Evaluasi BDC di Ruang Cendana Hotel Bukit Randu, Bandar Lampung, Kamis
(27/7).
Menurut
Pola, BDC harus mampu mengembangkan produk unggulan dalam menumbuhkan usaha
yang inovatif dan produktif.
Pola
mengungkapkan, Pemkot telah mendukung program BDC bukan hanya dalam
pengalokasian dana pendamping BLM. Tetapi juga mempermudah penerbitan izin
usaha mikro.
"Penerbitan
izin usaha itu gratis bagi masyarakat, bahkan dalam waktu hitungan jam sudah
jadi," tuturnya.
Sementara
Ketua komite BDC Ramlan Amron mengatakan, pihaknya berharap pada 2017 semakin
banyak usaha yang dibina.
Disebutkannya,
pada 2016 BDC fokus membina usaha batik Lampung di Kelurahan Pengajaran, Kaos
Lampung di Kedamaian, dan Keripik Pisang di Gunung Terang.
"Tidak
hanya itu, usaha gula dan kolang kaling
di Sumber Agung juga mendapatkan perhatian besar," tegasnya. (ira)
Editor: Harian Momentum