Harianmomentum—Derasnya penolakan sejumlah kader atas penetapan Sudin sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Lampung, tak membuat pengurus DPD bergeming.
Pengurus DPD menilai penetapan sudah sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Mereka yang menjadi loyalis Sudin siap pasang badan untuk mengawal dan mengamankan penetapan itu.
Menurut Sekretaris
DPD PDIP Lampung Mingrum Gumay, terpilihnya Sudin sudah melalui proses dan
mekanisme yang sesuai dengan SK 027.
“Keputusan itu
sudah sesuai dengan AD/ART partai, inilah yang harus diberi pemahaman terhadap
kader-kader yang belum mengenal siapa Sudin, beliau itu sudah tiga periode
menjadi pengurus partai dan menjabat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI,” ujar
Mingrum saat ditemui di Gedung DPRD Provinsi Lampung, Senin (28/8).
Dia menegaskan
kepada seluruh kader harus mematuhi keputusan dari Ketua Umum Megawati Soekarno
Putri yang sudah menetapkan Sudin sebagai Ketua DPD PDIP Lampung.
“Siapapun dia harus
harus melaksanakan perintah dari DPP, ini bukan suka atau tidak suka, tetapi
sudah menjadi kewajiban bagi kader untuk menjalankannya, apalagi ini keputusan
ibu Ketum adalah mutlak,” tegas Anggota Komisi II DPRD Lampung tersebut.
Sebab, dia menilai,
saat ini kursi Ketua DPD sedang kosong, sedangkan PDIP harus mengejar kinerja
partai untuk menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub), Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada), Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Untuk itu, dia
mengharapkan, dengan terpilihnya Sudin sebagai Ketua DPD, PDIP bisa menjadi
partai yang lebih baik lagi dalam mewujudkan aspirasi dari masyarakat Lampung.
Hal senada juga
disampaikan oleh Wakil Ketua DPD PDIP Bidang Komunikasi Politik I Komang
Koheri.
Menurut Komang
Keputusan DPP PDIP sudah melakukan pertimbangan untuk menetapkan Sudin sebagai
Ketua DPD.
“Itukan sudah
berdasarkan pertimbangan, jadi apapun keputusannya, semua wajib mendukung dan
mematuhinya,” ucap Komang.
Dia menilai, PDIP
saat ini dalam kondisi yang kompak, tidak ada konflik yang terjadi diinternal
partai berlambang moncong putih tersebut.
“Itu hanya riak-riaknya saja, dan menurut saya itu adalah hal yang wajar dalam dinamika politik, nanti juga setelah diberikan penjelasan mereka bisa mengerti,” pungkasnya. (adw)
Editor: Harian Momentum