Harianmomentum--Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro meminta dinas lingkungan hidup (DLH)
setempat memperbaiki sistem pengambilan sampah rumah tangga. Permintaan itu,
menyusul tidak tercapainya target pelanggan layanan kebersihan di kota setempat.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Metro Basuki mengatakan dari 44 ribu kepala
keluarga di kota setempat, hanya10 ribu yang menjadi pelanggan kebersihan
sampah. Dari jumlah pelanggan tersebut hanya sekitar dua ribu KK yang membayar
tagihan restribusi penangkutan sampah.
"Kata pihak DLH, mereka (pelanggan) susah ditagih. Ya antara percaya dan
tidak. Kalau yang membayar 50 persen, masih oke lah. Lah, ini yang tidak
membayar justru 80 persen. Memang sudah bayar tapi tidak masuk atau memang
benar tidak memba yar. DHL harus memperbaiki sistemnya, jangan sampai ada
kebocoran PAD," kata Basuki, Kamis (7/9).
Menurut dia, sebenarnya potensi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Metro dari
restribusi pelayanan kebersihan sangat besar. Jika dikalkulasi, dari dua ribu pelanggan
pelayanan kebersihan, bisa terkumpul PAD sekitar Rp600 juta.
“Jadi kalau kita punya sepuluh ribut
pelanggan layanan kerbersihan, harusnya realisai PAD dari sektor ini bisa
mencapai satu miliar rupiah. Ini baru sampah rumah tangga, belum lagi sampah
perusahaan atau instansi,” terangnya.
Karena itu, dia meminta DLH untuk
menginventarisir kembali jumlah pelanggan layanan kebersihan tersebut.
Kemudian, memperbaiki sistem pengambilan sampah dan penagihan restribusi, agar
realisasi PAD bisa lebih maksimal.(pie)
Editor: Harian Momentum