Harianmomentum--Pemprov Lampung mengapresiasi peran para aktivis lingkungan hidup yang terus berupaya meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).
Salah satunya melalui
pemberian penghargaan Adipura dan Adiwiyata, pada acara peringatan Hari
Lingkungan Hidup se-Dunia Tingkat Provinsi Lampung di Gedung Kwartir Daerah
Pramuka, Bandarlampung, Senin (11/9).
Tahun ini, penghargaan
Adiwiyata diberikan kepada 22 Sekolah yakni SMAN 2 Pringsewu, SMAN 1 Baradatu,
SDN Bumisari Natar, SDN 4 Metro Utara, SDN 2 Karangsari, SDN 1 Purajaya, SMPN 2
Banjit, SMPN 2 Sidomulyo, SMPN 1 Semaka, dan SMAN 1 Sukoharjo. Kemudian, SMPN 2
Adiluwih, SMAN 1 Terbanggi Besar, SDN 3 Bandarjaya, SMPN 6 Kotabumi, MTs 1
Kotabumi, SMPN 1 Pekalongan, SMAN 1 Purbolinggo, SDN 1 Padangcahaya, SDN 1
Sumberalam, SD Fransiskus Gisting, SMAN 1 Metro, dan SDN 3 Metro Pusat.
Sedangkan penghargaan
Kalpataru diberikan kepada Sukardi (Lampung Selatan) untuk kategori Penyelamat
Lingkungan, Pemuda Peduli Lingkungan dan Alam (PEMULA) Waykanan kategori
Perintis Lingkungan, Sunarso (Metro) kategori Perintis Lingkungan, Feri
Ferdiyansyah (Lampung Utara) kategori Pengabdi Lingkungan, dan Kelompok masyarakat
pengelola hutan (KMPH) Lampung Barat kategori Pengabdi Lingkungan. Selain itu,
penghargaan kepada Bupati Lampung Utara dan Bupati Lampung Barat atas
kinerjanya dalam melakukan pengelolaan sampah, kebersihan, dan keteduhan.
Asisten Bidang Pemerintahan
dan Kesra, Heri Suliyanto, berharap melalui peringatan Hari Lingkungan Hidup
se-Dunia, mampu meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup, sehingga tercapai
kelestarian hubungan manusia dan lingkungan hidup. Tujuannya, membangun manusia
seutuhnya dan melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan.
Tema Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tingkat Provinsi Lampung tahun ini mengambil tema 'Connecting People to nature atau menyatu dengan Alam'.
“Segala sesuatu yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan seluruh makhluk,” kata Heri Suliyanto.
Kondisi lingkungan hidup
Provinsi Lampung, tergambar dari IKLH Provinsi Lampung kurun waktu 2011-2015
berkisar 51,69-57,13 (kategori kurang). Untuk itu, perlu mewaspadai berbagai
isu lingkungan yang muncul dan upaya perbaikan, karena kondisi lingkungan hidup
yang mulai memburuk bisa berimplikasi pada perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat.
Kerusakan lingkungan hidup
tidak hanya menghilangkan daya dukung lingkungan, tetapi memberi risiko bagi
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
"Menata hubungan alam
dan manusia bukan hanya pengelolaan sumber daya alam, tetapi menata hubungan
saling menguntungkan dan pelestarian sumberdaya dengan mempertimbangkan
pemanfaatan secara berkelanjutan," ujar Heri.
Sedangkan Kadis Lingkungan Hidup, Fitter Syahboedin, menjelaskan dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Lingkungan Hidup telah mengupayakan berbagai kegiatan. Di antaranya memberikan dukungan dan bimbingan terhadap pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan penilaian Kota Sehat (Adipura).
"Kami melakukan
kerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan program CSR untuk kegiatan
pemulihan terumbu karang di Pulau Pahawang. Kemudian, membangun koordinasi
dengan kabupaten dan kota dalam pelaksanaan pembinaan, dan pengawasan terhadap
berbagai pelaku usaha yang wajib mematuhi berbagai ketentuan terkait
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan," kata Fitter.
Upaya lainnya, memberikan
bimbingan dan sosialisasi kepada sekolah melalui program Adiwiyata. Memberikan
dukungan dan arahan kepada pelaku usaha agar tidak hanya melakukan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat normatif, tapi
mengajak ke arah prilaku lebih.(rls)
Editor: Harian Momentum