Dongkrak PAD Parkir, Dishub Disarankan Rangkul Preman

img
Ilustrasi: Net

Harianmomentum—Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Metro dari sektor parkir, dipastikan mengalami penurunan sekitar 20 persen dari PAD tahun-tahun sebelumnya. 


Hal itu lantaran titik-titik lokasi lahan parkir yang menunjang PAD tersebut saat ini dalam tahap renovasi atau pembangunan, serta lepasnya kendali pendataan pada lokasi parkir yang tidak masuk dalam data base dinas terkait.


Zas Dianur Wahid, anggota Komisi III DPRD Metro menilai kurang efektifnya pengelolaan PAD pada lokasi parkir yang ada oleh Dinas Perhubungan (Dishub).


"Alasan dinas memang betul lokasi-lokasi parkir yang ada saat ini masih dalam tahab renovasi dan pembangunan," kata Zas, Selasa (12/9).


Namun begitu,menurut dia seharusnya Dishub harus selektif dan tanggap dalam menghadapi kondisi seperti yang terjadi pada lokasi parkir yang sedang direnovasi saat ini.


Itu supaya PAD parkir tidak mengalami penurunan di saat Metro mengalami defisit anggaran seperti saat ini.


"Seharusnya kan mereka melegalkan lokasi parkir yang dipindahkan ketitik lain. Karena yang ada saat ini kan lokasi parkir itu pidah tempat dan menjadi ilegal," sesalnya.


Oleh karena itu, agar PAD parkir di Metro tidak mengalami penurunan yang drastis, DPRD memberikan saran kepada dinas terkait untuk cepat mengambil langkah supaya PAD parkir tidak mengalami kerugian.


"Alasan dinas sih gak mau di adu dengan preman-preman yang menguasi lahan parkir yang ada. Ya tidak begitu juga, dinas terkait harus memberikan pengarahan dan merangkul preman-preman itu supaya tidak terjadi benturan di lapangan. Jika lokasi parkir yang ilegal dilegalkan, maka PAD parkir tidak akan mengalami penurunan. Bahkan mungkin mengalami kenaikan," tambahnya.(pie)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos