Harianmomentum-Ketua
KPU RI Arief Budiman mengklaim perjalanan pemilu di Indonesia dari waktu ke
waktu mengalami peningkatan dari sisi kualitas.
Menurutnya, setiap penyelenggara pemilu harus bisa
mewariskan hal positif kepada generasi yang akan datang.
Demikian disampaikan Arief pada Rapat Pimpinan KPU RI
dengan KPU provinsi/KIP Aceh seluruh Indonesia dengan tema 'Mewujudkan
Pemilihan Tahun 2018 dan Pemilu Tahun 2019 yang Berkualitas Melalui Konsolidasi
Organisasi' di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (14/9).
"Apa warisan penting yang bisa kita berikan kepada
generasi yang akan datang? Setiap kita harus punya semangat itu. Karena tidak
mungkin kita ngurusin pemilu terus menerus, dan ini menentukan perjalanan bangsa
ke depan di dalam proses demokrasi dan pemilu," ujar Arief.
Ia menggambarkan, setiap komisioner KPU mulai dari periode
Pemilu 2004, 2009 sampai dengan 2014, telah memberikan peninggalan yang sangat
berarti dalam perjalanan pemilu dan demokrasi di Indonesia. Untuk itu, Arief
mengajak jajarannya, memberikan hal baik yang dapat berguna bagi penerusnya
kelak.
"Semua yang ada di sini bukan wajah baru dalam dunia
kepemiluan di Indonesia, ada yang sudah 10 dan 15 tahun. Maka kewajiban moral
kita adalah meninggalkan sesuatu positif yang akan datang dalam penyelenggaraan
pemilu kita," harap Arief yang juga merupakan komisioner KPU periode
sebelumnya.
"Setiap dari kita harus memulai identifikasi apa yang
akan kita wariskan. Ini penting," tambahnya.
KPU akan menyelenggarakan dua agenda besar, yakni Pilkada
Serentak 2018 yang diikuti 171 daerah, dan Pilpres dan Pileg 2019.
KPU juga mesti mengendalikan jumlah personil yang terlibat
dengan jumlah sangat besar untuk satu even. Bila dibandingkan dengan even lain,
hanya pemilu saja yang mengerahkan personil lebih dari lima juta orang.
"Kita ini mengelola personil dan anggaran terbesar dalam
sejarah kepemiluan kita. Jadi kita punya tanggung jawab besar di tahun 2018 dan
2019," pungkas Arief seperti dilansir dri laman kpu.(rmol)
Editor: Harian Momentum