Harianmomentum--Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mematok terget 30 persen keterwakilan anggota perempuan Bawaslu di setiap Provinsi.
Namun, dari total 75
anggota terpilih dari 25 provinsi, hanya 14 perempuan yang dinyatakan lolos
sebagai anggota Bawaslu.
"Idealnya bisa capai 30 persen. Tapi hanya 14 orang
keterwakilan perempuan dari total 75 anggota yang terpilih. Atau sekira 20
persen," kata anggota Bawaslu RI, Ratna Dewi Pettalolo, Selasa (19/9),
seperti dilansir dari Kantor Berita Pemilu.
Rinciannya, ada 23 orang perempuan yang mengikuti tahapan fit and proper test. Namun, panitia seleksi hanya memilih 14 orang lolos dan
menjadi anggota Bawaslu.
Menurut Dewi, hasil tersebut cukup realistis. Khususnya,
terkait keterwakilan anggota perempuan di daerah. Apalagi, periode sebelumnya
2012-2017, tidak ada satu pun keterwakilan anggota perempuan di Bawaslu
Provinsi.
"Tapi, kita realistis melihat kondisi yang ada dengan
belajar pada pengalaman sebelumnya. Mengingat, periode sebelumnya, tidak ada
perempuan," urainya.
Sebelumnya 25 daerah menyeleksi 150 calon anggota Bawaslu
Provinsi. Hasilnya, diperoleh 75 anggota Bawaslu yang terdiri dari 61 laki-laki
dan 14 perempuan.
Dari 25 provinsi yang memiliki anggota Bawaslu baru, 14
provinsi di antaranya memiliki keterwakilan perempuan dan 11 provinsi tidak.
Rencananya, Anggota Bawaslu di 24 provinsi rencananya akan
dilantik, Rabu besok (20/9). Sedangkan satu provinsi yaitu DKI Jakarta, akan
dilantik setelah masa jabatan periode 2012-2017 berakhir, 16 Oktober 2017
mendatang.
Penambahan anggota Bawaslu tersebut, merupakan penyesuaian
dari UU 15/2011 tentang Penyelenggara Pemilu menjadi UU 7/2017 tentang
Pemilihan Umum. (rmol)
Editor: Harian Momentum