Harianmomentum—Tidak
manusiawinya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) sehingga seorang
ibu terpaksa menggendong jenazah bayinya naik angkot hingga bundaran Rajabasa
lantaran tidak mendapat pelayanan ambulans, mengundang kecaman keras dari
berbagai pihak.
Salah satunya dari Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Lampung, H.
Tony Eka Candra. Tony mengaku prihatin dan mengecam keras atas insiden yang
terjadi tersebut.
Menurutnya persoalan ini perlu disikapi secara serius sehingga tidak
terjadi kembali dikemudian hari oleh masyarakat Provinsi Lampung, khususnya
masyarakat kurang mampu.
"Persolan ini seharusnya tidak perlu terjadi, dan saya selaku
Anggota DPRD Provinsi Lampung mengapresiasi pemberian santunan kepada keluarga
korban oleh Pemerintah Provinsi Lampung, tetapi perlu kami sampaikan bahwa
pemberian santunan tersebut bukan merupakan penyelesaian dari akar permasalahan
yang terjadi," jelasnya kepada awak media, Kamis (21/9) sore.
Dengan kejadian tersebut, Tony mendesak pihak Rumah Sakit Umum Daerah
Abdul Moloek wajib melakukan Evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja RSUDAM.
Mulai Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, Perbaikan Sistem Administrasi,
Perbaikan Sistem Pelayanan, Perbaikan Fasilitas yang layak bagi pasien
khususnya pasien yang tidak mampu, penambahan tenaga medis, dokter dan dokter soesialis
untuk meningkatkan pelayan kepada Pasien, serta meningkatkan kesejahteraan bagi
petugas yang ada di RSUDAM.
"Meskipun Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moleok statusnya Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD), namun mereka tetap berada dalam pengendalian dan
pengawasan Pemerintah Provinsi Lampung. Akibat kesalahan managemen seperti yang
terjadi pada warga Lampung Utara yang tidak mendapatkan pelayanan ambulans,
persoalan tersebut merupakan kesalahan dan tanggung jawab pimpinan RSUDAM, dan
kesalahanan serta tanggung jawab tersebut selayaknya tidak dibebankan kepada
perawat atau sopir ambulans," tegasnya.
Banyak hal yang harus diperbaiki didalam Managemen RSUDAM, seperti
sarana dan prasarana sehingga keberadanya dinilai manusiawi didalam melayani
pasien rumah sakit khususnya pasien kurang mampu. (rls)
Editor: Harian Momentum