Harianmomentum.com--
Setidaknya 60 orang tewas dalam dua serangan terpisah terhadap masjid di
Afghanistan ketika umat sedang menjalankan salat Jumat. Dua masjid yang
diserang adalah milik Islam Sunni dan Syiah.
Seorang pria bersenjata memasuki masjid Syiah di Kabul
sebelum melepaskan tembakan dan meledakkan bom sehingga menewaskan sedikitnya
39 jamaah.
Sedangkan serangan terhadap masjid Muslim Sunni terjadi di
provinsi Ghor yang menewaskan 20 orang.
Dilaporkan sejumlah media internasional, kelompok teroris
ISIS mengklaim sebagai dalang serangan terhadap masjid di Kabul, namun tidak
ada bukti kuat terhadap klaim tersebut.
BBC melaporkan, serangan pada Jumat waktu setempat itu menambah
jumlah orang yang terbunuh dalam serangan bom di seluruh Afghanistan pada
seminggu terakhir menjadi 176 orang. Sebelumnya ada empat serangan besar
terhadap pasukan keamanan Afghanistan sejak awal pekan ini.
Seorang saksi mata, Mahmood Shah Husaini, mengatakan bahwa
orang-orang sedang beribadah saat pembom meledakkan diri. Penyerang juga
dilaporkan melepaskan tembakan sebelum meledakkan bom.
Seorang jurubicara kementerian dalam negeri Afghanistan
mengatakan bahwa para penyidik ??sedang bekerja di lokasi kejadian untuk
menentukan sifat dari ledakan tersebut,.
Sedangkan serangan terhadap masjid Sunni di Ghor, Afghanistan
tengah, diduga manargetkan seorang komandan milisi pro-pemerintah.
Dua serangan itu terjadi beberapa hari setelah kepolisian di
Kabul mengklaim telah menangkap seorang calon pembom truk bunuh diri, yang
mencegah sebuah tragedi lebih besar.
Afghanistan telah menjadi korban dari rentetan serangan bunuh
diri dan pemboman dalam beberapa bulan terakhir.
Misalnya, sebuah bom truk meledak di Kabul menewaskan lebih
dari 150 orang dan melukai sekitar 400 lainnya, kebanyakan dari mereka warga
sipil, pada Mei. Tidak ada kelompok yang mengaku berada di balik serangan
tersebut. Tapi, pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat menuduh
kelompok Haqqani bertanggung jawab.
Haqqani adalah organisasi afiliasi kelompok militan terbesar
di negara itu, Taliban. Taliban sendiri merupakan kelompok Sunni yang berjuang
untuk menerapkan kembali peraturan Islam mereka yang sangat ketat di seluruh
negara tersebut. (rmol)