Pendapatan Kota Metro Diproyeksi Capai Rp821,9 Miliar

img
Rapat Paripurna DPRD Kota Metro membahas RAPBD Tahun 2018

Harianmomentum.com--Pendapatan Daerah Kota Metro, Provinsi Lampung, pada Tahum Anggaran 2018 diproyeksi mencapai Rp821,9 miliar. Hal tersebut dikatakan Walikota Ahmad Pairin pada rapat paripurna DPRD setempat, Rabu (1/11).

 

Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Anna Morinda itu mengagendakan penyampaian nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2018.       

 

Walikota Ahmad Pairin mengatakan proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp821,9 miliar itu berasal dari: pendapatan asli daerah (PAD) Rp128,4 miliar, dana perimbangan Rp632,7 miliar dan lain-lain pendapatan yang sah Rp60,7 miliar. 

 

Menurut Pairin, proyeksi pendapatan daerah itu mengalami kenaikan dibanding APBD tahun 2017. Kenaikan terjadi pada pos pajak daerah, dana bagi hasil (DBH) serta lain-lain pendapatan yang sah. 

 

"Kenaikan pajak daerah berasal dari pajak penerangan jalan, hotel, parkir dan tempat hiburan. Sedangkan kenaikan DBH berasal dari DBH pajak penghasilan. Kemudian lain-lain pendapatan yang sah berasal dari BLUD Puskesmas, karena ada penambahan ouskesmas yang menggunakan sistem BLUD," kata Pairin. 

 

Walau begitu, lajut dia, pada APBD 2018 terjadi penurunan pada pos retribusi daerah. Penurunan ini disebabkan, rencana Pemkot Metro merenovasi kawasan  pertokoan grosir di Jalan Jenderal Sudirman. "Penurunan ini juga karena adanya penghapusan HO oleh peraturan perundang-undangan," terangnya. 

 

Walikota menjelaskan, untuk belanja daerah direncanakan sebesar Rp851,5 miliar. Rinciannya terdiri dari: belanja tidak langsung  Rp371,2 miliar dan belanja langsung Rp480,3 milir.

 

"Berdasarkan kondisi itu, terjadi defisit Rp29 miliar  pada APBD Tahun 2018. Defisit itu bisa ditutupi dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran(Silpa) tahun sebelumnya," jelasnya. 

 

Dia menambahkan, untuk pembiayan daerah masih berasal Silpa sebesar Rp31,1 miliar. Kemudian, untuk pengeluaran pembiayaan berasal dari penyertaan modal (unvestasi) daerah kepada Bank Lampung sebesar Rp1,5 miliar.  (pie)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos