Fraksi DPRD Metro Soroti Penataan PKL

img
Kantor DPRD Kota Metro

Harianmomentum.com--Polemik penataan pasar dan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Metro Provinsi Lampung, terus bergulir. Fraksi-fraksi di DPRD setempat pun bereaksi. 


Reaksi tersebut disampaikan melalui padangan umum fraksi-fraksi pada rapat paripurna DPRD Metro, membahas Rancangan APBD tahun 2018, baru-baru ini. 


Fraksi PDI-P dalam padangan umum yang disampaikan juru bicara Ria Hartini, meminta Pemerintah Kota (pemkot) Metro menyelesaikan polemik tersebut dengan cara yang tepat. 


"PKL turut berkonstribusi pada realisasi PAD (pendapatan asli daerah). Karena itu, kebijakan penataan pasar harus dilakukan dengan bijak, sesuai aturan yang berlaku. Jangan ada pihak yang dirugikan," kata Ria. 


Hal senada disampaikan Fraksi Partai Golkar. Ketua Fraksi Golkar Tondi Nasution mengaakan mendukung kebijakan penataan pasar dan PKL. Karena itu, dia meminta seluruh elemen terkait bersinergi, agar kebijakan tersebut berjalan dengan, baik sesuai aturan yang berlaku. 


Fraksi Partai Gerindra melalui juru bicaranya Aryanto, meminta Pemkot Metro untuk mengukur ulang pasar yang digunakan PKL dan pengembang atau pihak ketiga. 


Fraksi PKS dalam pandangan umumnya mengatakan polemik penataan pasar dan PKL muncul, karena proses perencanaan yang tidak matang. 


"Permasalahan pasar ini karena perencanaan yang belum matang. Makanya ketika kebijakan penataan keluar, masalah baru timbul. Dulu tidak ada yang dagang di jalan dan trotoar. Tapi terus muncul dan berkembang," kata juru bicara Fraksi PKS Zas Dianur. 


Wakil Walikota Metro Djohan mewakili Walikota Achmad Pairin, dalam jawaban atas padangamln umum itu mengatakan,  menerima masukan DPRD sebagai evaluasi dalam kebijakan penataan pasar dan PKL. 


"Masukan-masukan kita terima. Kita siap lakukan pengukuran ulang lahan pasar yang dipakai pihak ketiga dan PKL. Serta rehabilitasi shoping center untuk menampung PKL dan membuat tangga jalan (eskalator)," kata Djohan. 


Menurut Djoha, Pemkot Metro akan mengedepankan komunikasi, sosialisasi, dan musyawarah dengan pedagang dan pihak-pihak terkait untuk membuat pasar lebih rapi. (pie)

 
 
 
 
 
 






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos