Harianmomentum.com--Belasan calon
anggota pengawas pemilihan umum kecamatan (pawascab) yang direkrut Panitia
Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaskab) Lampung Barat (Lambar), diduga double
job alias berprofesi ganda.
"Ya ada
15 orang terindikasi terikat dengan profesi lain, seperti guru honor,"
kata Komisioner Panwaskab Lambar Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi
(SDMO) M Ishar pada harianmomentum.com, Kamis (9/11).
Menurut Ishar, pihaknya baru mengetahui ke-15 orang calon panwascam itu
mempunyai profesi lain, saat melakukan tes wawancara.
“Pada
tahapan tes sebelumnya, mereka dinyatakan lulus. Saat tes wawancara baru kita
ketahui mereka double job, diantaranya sebagai tenaga honorer di
sekolah,” ungkapnya.
Walau
begitu, lanjut dia, pawaskab tetap akan melakukan pelantikan sesuai jadwal hari
Jumat (10/11). "Kita memang agak khwatir terhadap kinerja penwascam
yang double job, tapi besok (hari ini) tetap kita lantik,
karena sampai saat ini belum ada peraturan yang melarang honorer jadi
panwascam," terangnya.
Sebagai
langkah antisipasi, terhadap kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan,
pawaskab meminta komitmen para panwascam itu, untuk memilih satu profesi saja.
“Kita minta
surat pernyataan dari mereka untuk konsentrasi dalam pengawasan pemilu di
tingkat kecamatan masing-masing. Alias mengundurkan diri dari profesi lain,”
tegasnya.
Pantaun dan
informasi yang dihimpun harianmomentum.com hingga
pukul15.00 WIB (Kamis 9/11) belum satupun dari 15 orang calon panwascam
tersebut memberikan surat pernyataan yang diminta pawaskab.
"Kami
tunggu setelah pelantikan. Kalau tidak juga memberikan surat pernyataan untuk
konsentrasi di panwascam akan diberi peringatan, jika masih membandel
akan dipecat dan digantikan orang lain yang dibawahnya sat tes terakhir,"
terang Ishar. (lem)
Editor: Harian Momentum