Harianmomentum.com--Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai Provinsi Lampung yang berada di ujung
Pulau Sumatera kaya potensi sumber daya alam mulai dari pertanian hingga
mineral pertambangan.
"Melihat
potensi itulah, LIPI akan meningkatkan keja sama pada sisi akademisi,
birokrasi, industri serta lembaga penelitian dan pengembangan untuk
mengembangkan potensi daerah," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala LIPI
Bambang Subiyanto, di Balai Keratun Pemprov Lampung, Kamis (09/11/2017).
Untuk
itulah, menurut dia, pihaknya akan menggelar Pekan Teknologi Mineral 2017 yang
bertemakan 'Mewujudkan Kemandirian Teknologi Mineral untuk Mendukung Percepatan
Pembangunan Nasional'.
"Selain
pameran, kegiatan itu akan diisi dengan berbagai acara pendukung seperti Lomba
Cerdas Tangkas Mineral, Perkemahan Ilmiah Remaja Mineral, Lomba Essay, Lomba
animasi, Workshop Guru Bidang Studi Kimia, Focus Grup Discussion (FGD)
Organisasi Profesi Fungsional Peneliti se-Provinsi Lampung, juga kunjungan
ilmiah," ungkap Bambang.
Sejalan
dengan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
kata Bambang, LIPI sebagai pelaksana tugas pemerintah di bidang penelitian dan
pengembangan iptek menjadikan satuan-satuan kerja yang berada di daerah sebagai
ujung tombak dalam pembangunan berbasis iptek dan inovasi.
Di Lampung,
Bambang menjelaskan, LIPI berkiprah melalui Balai Penelitian Teknologi Mineral
yang berlokasi di Tanjungbintang, Kabupaten Lampung Selatan dan Loka Uji Teknik
Penambangan dan Mitigasi Bencana di Liwa, Lampung Barat.
“Dua satuan
kerja ini fokus pada riset pemanfaatan mineral. Ke depannya cakupan akan
dikembangkan lebih luas lagi meliputi bidang pertanian, perkebunan dan energi
melalui skema kerja sama dengan berbagai instansi terkait,” jelasnya.
Untuk
diketahui, Lampung mempunyai potensi pertanian dan perkebunan sebagai penghasil
kopi terbesar di Indonesia atau sebesar 22,63 persen dari produksi kopi
nasional. Selain itu, Lampung juga punya komoditas lain yang bernilai tinggi
yaitu lada, kelapa, dan nanas.(ira)
Editor: Harian Momentum