Harianmomentum.com--Anggota DPRD Provinsi Lampung Ali Imron, meresmikan
Gardu Aspirasi (Garasi) yang berlokasi di Desa Brajaharjosari, Kecamatan
Brajaselebah, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim), Kamis (9/11).
Peresmian ditandai dengan pembukaan Festival Gaple 2017 Tingkat Desa
Brajaharjosari yang berlangsung selama tiga hari hingga 11 November mendatang.
Dalam sambutannya, Ali Imron mengatakan Gardu Aspirasi ini merupakan tempat
berkumpulnya warga untuk membicarakan berbagai persoalan yang dihadapi dalam
kehidupan bermasyarakat.
“Gardu Aspirasi atau Garasi ini jadi tempat berkumpulnya anak anak muda
kreatif. Tempat dimana semua orang bisa membicarakan hal-hal positif untuk masa
depan desanya,” pinta Imron.
Dari gardu ini juga, diharapkan mampu menyelesaikan masalah lapangan
pekerjaan pemuda desa dan lain lain.
“Apakah itu persoalan pertanian, peternakan, kepemudaan, dan persoalan yang
berguna bagi kemajuan bersama,” ujarnya.
Imron sempat menyinggung tingkat kerawanan sosial, sebagai dampak negatif
informasi kini tumbuh pesat di pedesaan.
Semua budaya kota, cepat sampai di pedesaan termasuk dampak negatifnya. Dia mencontohkan, gaya hidup yg harus diwaspadai adalah budaya hedonisme dan sikap individualisme di masyarakat kota yang berimplikasi maraknya peredaran obat terlarang ke desa desa.
Sikap gotong royong saling menghargai dengan yang tua, masih ampuh untuk
menangkal berbagai tindak kejahatan dan perilaku negatif.
Gardu Aspirasi yang diresmikan Ali Imron, menempati bangunan permanen.
Berdiri diatas lahan 700 meter persegi, persis depan Lapangan Merdeka Kecamatan Brajaselebah, tak jauh dari Pasar Harjosari.
Sebagai politisi Partai Golkar, Imron yang kelahiran Lamtim itu
mengingatkan, warga untuk tidak melihat bangunan berwarna kuning itu, karena
warnanya yang “menguning” tetapi jadikanlah bangunan ini berwarna-warni isi
dalamnya.
Gardu Aspirasi tanpa membedakan aspirasi politiknya. “Tidak usah
terkotak-kotak karena kita beda pilihan politiknya. “Mari diramaikan dengan
kegiatan positifi,” katanya.
Imron meminta masyakarat untuk menjadikan Gardu Aspirasi sebagai “ruang
publik” untuk bersama-sama mempertahankan kebersamaan yang mulai luntur.
Sementara Ketua Panitia Festival Gaple, Mansyur Syamsi menyebutkan, lomba
yang mulai digelar malam ini, Kamis (9/11) hingga Sabtu (11/11), diikuti 284
regu dari berbagai dusun dan desa.
Mansyur berharap, peserta bermain sportif dan menjaga kebersamaan. “Silakan
bermain dengan baik. Tak perlu berselisih, yang penting pikirkan hadiahnya bisa
dibawa pulang,” katanya.
Dalam lomba ini, panitia menyediakan hadiah utama dua ekor kambing, bibit pertanian, peralatan pertanian, serta hadiah hiburan lainnya. (rls)
Editor: Harian Momentum