Harianmomentum.com-- Provinsi
Banten diputuskan sebagai tuan rumah Temu Sastra Mitra Praja Utama (MPU) XII
pada 2019 mendatang.
Demikian kesepakatan
para sastrawan sepuluh provinsi anggota <PU yang berkumpul minus Provinsi
Jawa Tengah dalam Temu Sastra MPU XI pada 16-19 November 2017, di Lembang, Jawa
Barat.
Kepala Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat Ida Hernida, yang hadir pada temu sastra
tersebut, menyatakan rasa syukurnya.
"Alhamdulillah,
selamat kepada 'adik kami' Provinsi Banten yang telah ditetapkan sebagai tuan
rumah Temu Sastra berikutnya. Semoga penyelenggaraan MPU di Banten berjalan
sukses," kata Ida.
Sementara itu, sastrawan
Banten Chavchay Syaifullah yang didaulat oleh para penyair untuk memberikan
sambutan atas keputusan tersebut, berharap agar rakyat dan pemerintah provinsi
di ujung barat Pulau Jawa itu dapat menyiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Tentu saja, kata
Chavchay, kepada para sastrawan sepuluh provinsi anggota MPU diharap
konsistensi, jangan sampai absen menghadiri MPU, sebagai contoh para sastrawan
dari NTB pernah tercatat absen dari Temu Sastra.
"Saya angkat jempol
untuk Jawa Barat yang mampu membuat para sastrawan NTB datang ke sini (Temu
Sastra MPU 2017). Atau barangkali karena pesona mojang Priangan,"
kelakarnya yang disambut gelak tawa para sastrawan.
Diskusi dan Pementasan
Kegiatan Temu Sastra MPU
2017 di Lembang diikuti 10 provinsi, yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.
Dari Lampung, tiga sastrawan
yang mengikuti Temu Sastra ini adalah Christian Heru Cahyo Saputro, Edy Samudra
Kertagama, dan Udo Z Karzi.
Selama empat hari para
peserta mengikuti diskusi bertajuk Kota dan Sastra yang menghadirkan narasumber
Dian Hardiana, Langgeng Prima Anggaradinata, dan Lufti Mardiansayah.
Diskusi sesi kedua
dengan tema Sastra dan Estetika Kota dengan pembicara Zulfa Nasrulloh dan Heru
Hikayat. Kemudian. Jumat malam (17/11) para sastrawan peserta MPU
membacakan karyanya pada acara
pementasan.
Selanjutnya, Sabtu, (18/11)
pukul 07.30 hingga 09.00 WIB dilanjutkan dengan kegiatan acara mengenang
sastrawan asal Cirebon Ahmad Subbanuddin (almarhum).
Acara ini menghadirkan
penyair Acep Zamzam Noer, Ahda Imran, dan bekerja sama dengan komunitas-komunitas
dari Cirebon. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Museum Sri Baduga dan
Museum Asia Afrika di Bandung. (rls)
Editor: Harian Momentum