Harianmometum.com--Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat (Lambar) terus melakukan upaya pengembangan
produksi kopi sebagai komoditi perkebUnan unggulan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Parosil Mabsus
saat kunjungan kerja (kunker) Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian
Pertanian Ir. Bambang ke kabupaten setempat. Kunker tersebut dipusatkan di
Pekon (Desa) Rigisjaya, Kecamatan Airhitam, Rabu (31/1).
Menurut Prosil, salah satu upaya pengembangan
produksi kopi itu dilakukan melalui program intesifikasi tanaman. Lewat program
tersebut, Dinas Perkebunan Lambar menggulirkan bantuan pupuk NPK untuk 650
petani kopi. Selain itu, para petani kopi juga terus medapatkan bimbingan
teknis budidaya dan penanganan pasca panen dari petuga penyuluh pertanian
lapangan.
“Produk kopi robusta yang dihasilkan petani di
Lampung Barat sudah mendapat Sertifikasi Indikasi Geografis dari Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
sejak tanggal 13 Mei 2014 dengan nama Kopi Robusta Lampung,” kata
Parosil.
Dia menerangkan, saat
ini luas areal perkebunan kopi di Kabupaten Lampung Barat
mencapai 53.611,5 hektar dengan produksi mencapai 57.664.4 ton.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertani Ir. Bambang dalam
sambutanya menyampaikan, nilai ekspor komoditi tanaman perkebunan merupakan
yang tertinggi dari produk-produk lain.
“Nilai ekspor komoditi perkebunan mencapai Rp429 triliun. Jumlah itu
melebihi dari nilai ekspor produk lain, termasu minyak dan gas,” ungkapnya,
Karena itu, dia meminta Pemkab Lambar lebih gencar membina para pentani untuk
menginkatkan kualitas dan produksi tanaman kopi.
“Kopi di Lambar ini sudah bagus, tetapi jangan berbanga dahulu. Mari kita
terus bekerja sambil belajar bagaimana membudidayakan kopi denganlebih baik
untuk meningkatkan kualitas dan produksi. Sehingga bisa lebih mensejahterakan
petani,” pintanya.
Kunker tersebut juga dihadiri anggota DPR RI Sudin, Ketua DPRD Lambar Edi
Novial dan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) kabupaten
setempat. (lem)
Editor: Harian Momentum