Puluhan Ton Ikan di Danau Ranau Mati Mendadak

img
Ilustrasi. Puluhan ton ikan mati mendadak./net

Harianmomentum.com--Belum diketahui penyebab fenomena alam yang menyebabkan puluhan ton ikan di Danau Ranau Kecamatan Lumbok Seminung Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mati mendadak.


Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lambar, Syaekhuddin kepada harianmomentum.com, Rabu (7/2) mengatakan, belum bisa menjelaskan secara pasti tentang fenomena yang terjadi tersebut, meskipun telah berulang kali terjadi.

 

"Belum bisa dijelaskan penyebab ribuan ikan mati mendadak itu. Yang pasti, sebelum ikan-ikan itu mati terlihat bermunculan oleng (mabok) karena diduga kekurangan oksigen," katanya.


Syaekhuddin melanjutkan, pihaknya telah turun ke lapangan guna mengecek lokasi. Serta mengambil semple air danau. Namun, saat ini belum bisa diketahui hasil ujinya.


"Sample air danau tersebut telah dikirim ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung. Kita tunggu hasil ujinya, saat ini tidak berani menduga-duga penyebanya apa," katanya.


Ia menerangkan, akibat fenomena ini air danau berwarna hitam dan menimbulkan bau kurang sedap di sekitar.


Terkait kemungkinan disebabkan aktivitas gunung berapu, Syaekhuddin membenarkan bahwa di Danau Ranau, Lumbok Seminung terdapat gunung berapi. Akan tetapi, pihaknya tidak dapat menyimpulkan bahwa fenomena ini akibat dari aktifitas gunung tersebut.


"Ya ada gunung, makanya ada pemandian air panas. Tapi, kami belum bisa menyimpulkan fenomena ini dari aktifitas gunung," paparnya.


Menurut Syaekhuddin, hasil tes dari DLH Provinsi akan diterima dalam waktu seminggu mendatang. Dari hasil uji tersebut bisa dipastikan apa penyebab dari fenomena itu.


Sementara, data dari Dinas Perikanan Lambar, sejak terjadinya fenomena di Danau Ranau, Lumbok Seminung terhitung 2 Februari hingga saat ini, mengakibatkan 30 ton ikan mati mendadak dan kerugian menjapai Rp1 milliar lebih. (lem)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos