Harianmomentum.com--Diduga telah melakukan penggelapan dana desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2016, AM Kaur Pembangunan Pekon (Desa) Parerejo Kecamatan Gadingrejo ditahan Kejaksaan Negeri Kabupaten Pringsewu.

Kejari Pringsewu melakukan pemeriksaan sejak pagi di ruang Kasi Pidsus, dan terduga AM resmi ditahan, Rabu (14/2) sekira pukul 14.30 WIB. 

Pada hasil pemeriksaan itu, AM diduga telah menyalahgunakan Alokasi Dana Desa sebesar Rp350 juta dan Dana Desa (DD) Rp631 juta, jadi total Rp982 juta. Namun, yang digelapkan oleh AM dalam penyalahgunaan dana tersebut sekitar Rp200 juta.

Sementara itu, Plt Kejari Pringsewu Asep Suntana memaparkan dugaan korupsi yang dilakukan Kaur Pembangunan Pekon Parerejo adalah pada proses perencanaan dan penyusunan anggaran (RAP) ditemukan adanya mark-up (peningkatan) harga. "Juga dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian atau fiktif," jelasnya.

Bahkan, dalam pertanggung jawabannya pun dibuat secara fiktif. "Maka tim penyidik Kejari Pringsewu menetapkan terduga Kaur Pembangunan berinisial AM dengan kerugian negera Rp200 juta," jelas Asep Suntana.

Dia menambahkan, pihaknya untuk sementara akan menahan selama 20 hari ke depan, namun AM dititipkan di Kejaksaan Tanggamus di Kotaagung.

"Saat ini tersangka lain masih dalam penyidikan serta menungggu perhitungan kerugian dari BPKP," jelasnya.

Diketahui, terduga AM mulai dilakukan penyidikan atas kasus bantuan dana pekon dan alokasi  dana desa tahun 2016 mulai di lakukan penyidikan sejak Juli 2017.

"Namun aktor utamanya yakni Kepala Pekon Parerejo berinisial MS masih terus kita cari dan saat ini masuk daftar perncari orang (DPO)," ungkapnya. 

Berdasarkan pantauan di Kantor Kejaksaan Negeri Pringsewu tampak terlihat terduga AM menuju mobil tahanan. Bahkan saat puluhan wartawan mencoba minta tanggapan kepada AM, dia hanya diam sambil berjalan dengan kedua tangan terbogol. 

Begitupula saat wartawan menanyakan kondisi kesehatan AM, dia hanya menjawab singkat. "Alhamdulilah sehat," ujar AM.(lis)