Harianmomentum.com--Banjir
yang melanda Desa Buanasakti, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timuir
(Lamitm) bukan menyebabkan kerusakan lahan pertanian. Akses jalan
penghubung di wilayah setempat, juga putus.
Akibat kondisi tersebut, semakin menambah kesulitan warga untuk
berkatifitas. Sekedar pergi ke Pasar Batanghari, warga harus menyewa
gerobak Rp10 ribu untuk sekali melintas badan jalan yang tergenang banjir.
“Sekarang kalau mau ke pasar harus sewa gerobak Rp10 ribu, biar bisa
menyeberang jalan yang tertutup banjir. Tapi kalau air semakin meninggi, kami
terpaksa memutar jauh lewat Metrokibang, terus ke Kota,” tutur Pardi (35) warga
setempat pada harianmomentum.com, Selasa (13/3).
Menurut dia, banjir di Desa Buanasakti selalu terjadi setipa tahun. “Kalau
banjir ini rutin setiap tahun. Mudah-mudahan pemerintah dapat menyelesaikan
permasalahan ini, agar kami tidak selalu kebanjiran,” harapnya.
Salah seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Lamtim mengatakan, banjir tersebut sudah terjadi selama beberapa hari. “Selama
beberapa hari ini, kami (BPBD) sudah standbye di lokasi. Kalau dari
kecamatan belum kelihatan turun ke lokasi,” ungkapnya. (pie)
Editor: Harian Momentum