Harianmomentum.com--Dinas Sosial
Kabupaten Pringsewu melakukan roadshow guna menyosialisasikan ketepatan
penggunaan dana bantuan sosial perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di
daerah setempat.
"Roadshow terakhir kemarin kita lakukan di Pekon (Desa) Waringinsari Timur, Kecamatan Adiluih," ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu Arif Nugroho via pesan WhatsApp, Minggu (18/3).
Menurut dia, pelaksanaan roadshow sosialisasi berlangsung sepekan lalu. Tujuan sosialisasi itu yakni memberikan pemahaman kepada calon penerima bantuan tentang penggunaan dana bantuan dan pertanggung jawaban program RS-RTLH. "Hal tersebut dimaksudkan agar warga penerima program tersebut lebih memahami," jelasnya.
Arif Nugroho memaparkan, pada sosialisasi itu juga selalu menghadirkan tim pelaksana kabupaten, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) kecamatan juga segenap Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Kepala Pekon berketempatan serta seluruh calon penerima bantuan RS-RTLH 2018.
"Kami selalu menghadirkan tim kusus guna memberikan arahan dan pemahaman kepada masyarakat," ujar dia.
Kadisos Pringsewu juga menambahkan, pada tahun ini jumlah calon penerima bantuan RS-RTLH melalui dana APBD mencapai 100 rumah tersebar di sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu.
"Tujuan pelaksanaan program RS-RTLH adalah untuk meningkatkan ketahanan sosial keluarga baik dari aspek fisik (aman), mental (kenyamanan) dan kesehatan maupun sosial,"imbuh Arif Nugroho.
Terpisah Kepala Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu Maskur menuturkan bahwa bantuan sosial saat ini juga dicairkan secara Non Tunai.
Maka, dengan adanya sistem Non Tunai tersebut, bantuan dapat langsung diterima oleh calon penerima.
"Sehingga terhindar dari praktek penyimpangan seperti pemotongan uang bantuan dari pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Dia memaparkan bahwa di Kabupaten Pringsewu program RS-RTLH baik yang bersumber dari dana APBN maupun APBD telah berjalan hampir tujuh tahun dan sudah seribu lebih rumah telah berhasil direhabilitasi menjadi rumah layak huni.
Mengingat masih cukup banyak rumah tidak layak huni di Kabupaten Pringsewu, maka Dinsos Pringsewu tetap mendorong dan mengusulkan agar program ini terus berlangsung.
"Baik mengusulkan melalui dana APBD maupun APBN melalui Kementerian Sosial RI di Jakarta," terangnya.
Ia berharap, keberhasilan program ini
dipengaruhi banyak faktor seperti rasa kesetiakawanan sosial, gotong royong,
dan partisipasi seluruh stake holder. "Kami juga mengajak peran aktif
masyarakat sekitar yang dimotori oleh perangkat Pekon untuk ikut
bergotongroyong membantu saudara-saudara kita yang belum mampu," imbau
Maskur.(lis)
Editor: Harian Momentum