Harianmomwntum--Secara sosial budaya, penduduk Provinsi Lampung terdiri
dari beragam etnis. Hampir seluruh suku di Indonesia hidup membaur di provinsi
paling selatan Pulau Sumatera itu. Tak heran, jika Lampung mendapat julukan
sebagai Indonesia Mini.
Keragaman suku dan budaya
masyarakat Lampung tentunya menjadi sebuah potensi besar yang dapat
dimanfaatkan untuk memaksimalkan pencapaian program pembangunan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut
disampaikan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo saat menghadiri Pagelaran
Seni Budaya Batak di Gedung Olah Raga (GOR) Saburai, Bandarlampung,
Minggu (3/9).
“Keragaman budaya ini
menjadi potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tapi juga
bisa menjadi acaman disintergasi bangsa. Karena itu, tidak ada pilihan lain,
seluruh masyarakat dari beraga suku dan budaya harus bersatu membangun Lampung
yang lebih maju dan sejahtera,” kata Ridho pada acara yang diselenggarakan
Kerukunan Masyarakat Batak (Kerabat) Lampung itu.
Masyarakat Suku Batak
sebagai bagian dari penduduk Lampung harus dapat lebih berperan aktif
menjaga nilai-nilai kebhinekaan sebagai alat pemersatu di provinsi
berslogan Sai Bumi Rua Jurai itu.
“Suku Batak merupakan
salah satu suku bangsa yang menonjol dalam mendukung pembangunan di Indonesia
termasuk di Lampung. Karena itu, masyarakat harus bisa menjadi salah satu motor
dalam menjaga nilai-nilai kebhinekaan sebagai alat pemersatu bangsa,” pintanya.
Ketua Umum Kerabat
Lampung Donald Harris Sihotang mengapresiasi upaya Gubernur M. Ridho Ficardo
yang konsisten membina keberagaman suku dan budaya Indonesia sebagai alat
pemersatu masyarakat di Provinsi Lampung.
"Hingga saat ini
seluruh suku budaya Indonesia mampu bertahan dan bersinergi dengan masyarakat
pribumi Lampung. Ini merupakan salah satu hasil konsistensi kerja keras
Gubernur Lampung dalam merawat dan membina kebhinekaan," kata
Donald.
Dia berharap, kerja
sama dalam bidang kebudayaan di Provinsi Lampung terus terpelihara dan semakin
menjadi lebih baik.
"Jangan biarkan
perbedaan memunculkan konflik, tetapi saling berpegang tangan guna mempererat
persaudaraan dalam membangun NKRI, khususnya Lampung. Semoga keberadaan
masyarakat asal Sumatera Utara mampu memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan
Lampung," harapnya.
Turut hadir pada acara
tersebut Sultan Kerajaaan Adat Buay Pernong Paksi Pak Skala Brak Edward Syah
Pernong. Tampak pula, Bupati Pesawaran Dendi Romadhona, Wakil Bupati Tanggamus
Samsul Hadi dan Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim serta jajaran forum
komunikasi pimpingan daerah (forkopimda) Provinswi Lampung.
Pada acara tersebut,
gubernur juga menyerahkan piala kepada para pemengang beragam lomba yang telah
dilaksanakan sebelumnya. Untuk juara pertama Lomba Paduan Suara diserhakan pada
Punguan Pasaribu. Kemudian, piala bergilir Gubernur Lampung untuk Kerabat
Kabupaten Pesawaran sebagai juara pertama Lomba Seni Budaya dan Olah Raga Batak
memperingati HUT ke-72 Republik Indonesia.(rls)
Editor: Harian Momentum