Warga Banjarnegoro Dilatih Terapkan Bioflok

img
Mahasiswa KKN Unila memberikan pelatihan di Desa Banjarnegoro. Foto. Ist.

Harianmomentum.com--Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Tanggamus, memberikan pelatihan penggunaan bioflok untuk budidaya ikan lele di Desa Banjarnegoro, Kecamatan Wonosobo, Minggu, 12 Agustus 2018.

Ketua Badan Pelaksana KKN Unila Sri Waluyo mengatakan, materi yang disampaikan diantaranya pelatihan pemberdayaan masyarat agrokompleks, budidaya ikan lele bioflok, pelatihan pembuatan pupuk organik cair, pelatihan pembuatan pakan silase dan pelatihan pembuatan pupuk kompos.

Sri Waluyo menuturkan, mahasiswa yang mengikuti KKN Unila memberikan pembelajaran kepada masyarakat Desa di Pekon Banjarnegara, Kecamatan Wonosobo, KabupatenTanggamus dengan pendekatan agro kompleks. 

"Kita melihat daerah ini berbasis pertanian, ada peternakan, perkebunan,  pertanian umum dan lainnya, kita akan garap bersama masyarakat," ujar Sri Waluyo.

Dia memaparkan, di desa tersebut terdapat banyak komoditas yang digeluti masyarakat seperti budidaya ikan air tawar, petani sawah, kebun cokelat, kopi, bahkan sebagian besar masyarakat beternak kambing.  

"Kami ingin ini menjadi pembangkit ekonomi masyarakat yang bagus. Selama ini berdasarkan informasi, disini ada kelangkaan pupuk, kemudian petani masih konvensional atau tradisional," ungkap Sri Waluyo.

Hal lain yang mendorong pelatihan hingga pembinaan bioflok, lanjutnya, karena selama ini kebutuhan lauk pauk ikan lele di pekon tersebut masih rendah. Pasalnya, selama ini masih dibeli dari Pagelaran Pringsewu, tentu dengan harga lebih mahal yakni Rp16 ribu per kg.  

"Kita mendorong masyarakat berproduksi di sini dengan menafaatkan pekarangan kosong selain konsumsi tapi bisa dijual," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, 15 orang mahasiswa KKN yang didampingi dosen mencoba mengurai masalah yang ada ditengah masyarakat hingga mendapatkan jalan keluar. 

"Mahasiswa adalah calon pemimpin dan harus tau kondisi kebutuhan masyarakat. Terutama masyarakat desa Banjar Negoro berbasis petani dan peternak. Kami melihat secara ekonomi ada masyarakat yang sejahtera, tapi sebagian saja. Padahal potensinya luar biasa," paparnya.

Sementara Kepala Pekon Banjarnegoro Suharyono mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN bersama dosen Unila. 

"Kami sangat berterima kasih dengan adanya acara ini, tentu bermanfaat bagi masyarakat pekon yang terdiri dari 460 KK ada 4 dusun. Kami berharap malah mahasiswa KKN tidak hanya 30 hari agar ilmu teknologi yang diajarkan bisa kami terima hingga tuntas dan tidak setengah-setengah," kata Suharyono.







Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos