Petani Karet di Tubaba Beralih Jadi Buruh Serabutan, Ini Penyebabnya

img
Ilustrasi/ist

Harianmomentum.com--Produksi getah karet hasil budidaya petani di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung, ,menurun drastis mencapai 50 persen. Kondisi itu tentu saja semakin mempersulit perekonomian petani.

"Sekarang produksi getah karet turun, sekitar 50 persen dibanding kondisi normal. harga jua juga turun dari Rp6 ribu menjadi Rp4 ribu per kilo," kata Hasan (38) petani karet di Tiyuh/Desa Tirtakencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah pada harianmomentum.com, Senin (13/08/2018).

Menurut Hasan, penurunan produksi getah karet itu dipuci musim kemarau. "Memang begini kalau kemarau, produksi getah menurun. Parahnya harga juga ikut turun," keluhnya.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga, Hasan dan petani karet lainya terpaksa mencari penghasilan lain dengan menjadi buruh upahan pencabut singkong atau kerja serabutan lainya.

"Ya, terpaksa harus cari tambahan lain dengan kerja serabutan, upahan cabut singkong atau apa saja yang penting halal. Kalau tidak begitu, gimana harus memenuhi kebutuhan keluarga," ungkapnya. (frk)







Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos