Harianmomentum.com--Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) memberikan perhatian khusus terhadap terhadap pekon (desa) terpencil. 

Hal tersebut ditunjukan Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal saat menghadiri pengajian rutin Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Pekon (Desa) Wayharu Kecamatan Bangkunat, Rabu, (19/9/18).

Dalam sambutanya, Agus Istiqlal mengatakan, masyarakat Wayharu, Bandardalam, Siringgading dan Pekon Waytiyas ke depan dapat menikmati penerangan listrik PLN seperti Pekon-pekon lain yang ada di pesisir barat.

"Sanggi (Tanggamus) ke Wayheni sudah dipasang jaringan kabel listrik PLN. Dari Wayheni ke Wayharu mudah-mudahan secepatnya dapat menikmati listrik PLN. Kami sedang berupaya agar secepatnya terealisasi. Kini masih proses kerja sama Pemerintah Pesibar dengan PLN," kata bupati.

Wayharu merupakan daerah dengan beragam suku, seperti Bali, Jawa, Sunda dan Lampung. Semua merupakan masyarakat Pesisir Barat dan wajib mendapatkan hak yang sama dengan warga di tempat lain.

"Ketua BKMT Ibu Sefti Istiqlal ingin pengajian ini dilaksanakan di Wayharu. Karena masyarakatnya religius. Pengajian ini merupakan sarana bersilaturahmi, bertatap muka dan mendengarkan aspirasi masyarakat," katanya.

Selain itu, Agus juga mengatakan, satu bulan ke depan akan melakukan sunatan masal di Wayharu sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Wayharu.

"Ini merupakan salah satu perhatian pemerintah terhadap Wayharu. Kami akan selalu samakan perhatian terhadap Wayharu dengan pekon pekong lain," katanya.

Pada kegiatan tersebut, Agus Istiqlal juga memberikan bantuan satu unit traktor dan benih padi kepada kelompok tani dan santunan anak yatim.

Masyarakat di keempat pekon itu, sebelumnya terisolasi. Kini, sudah memiliki akses jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Pemkab membangun akses jalan ke wilayah itu, dalam tempo sekitar satu tahun sejak awal 2017.

Keberhasilan membuka akses bagi empat pekon berpenduduk sekitar tujuh ribu jiwa itu, tidak terlepas dari komitmen dan kerja keras seluruh jajaran pemkab dan masyarakat setempat. (agu).