Harianmomentum.com--
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pringsewu punya trik tersendiri
dalam menyosialisasikan pajak terhadap masyarakat.
Salah satunya, melalui pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk.
Menurut Kepala Bapenda Pringsewu Masykur, kesenian tradisional
pagelaran wayang kulit dinilai masih sangat digemari dan menjadi tontonan warga
dari segala penjuru pelosok desa.
"Langkah ini kami anggap efektif. Mumpung banyak warga
berkumpul, maka pada momen ini kami selipkan sosialisasi tentang pajak
daerah," terang Kepala Bapenda Pringsewu Masykur.
Menurutnya, program sosialisasi melalui media tontonan wayang
itu, untuk tahun 2018 ini baru dipusatkan pada satu desa (pekon) Podomoro,
Kecamatan Pringsewu, beberapa hari lalu.
“Melihat antusiasnya warga berkumpul tanpa diundang, kami akan
kembali menggelar kegiatan serupa tahun depan, paling tidak di setiap
kecamatan,” ujarnya, Selasa (2/10/18).
Pada sosiialisasi di wayangan itu meliputi pajak bumi dan
bangunan perkotaan dan perdesaan (PBB-P2) juga meliputi 10 jenis pajak daerah
lainnya yang menjadi kewenangan Bapenda.
Disisi lain Masykur mengucapkan terima kasih kepada
pihak Pekon Podomoro terutama petugas kolektor pajak yang sudah
bekerja maksimal membantu penarikan pajak.
Karena terbukti, Pekon Podomoro, Kecamatan Pringsewu berhasil
memenuhi pembayaran pajak hingga lunas 100 persen.
"Saya yakin masyarakat Podomoro sangat bijak karena orang
bijak pasti bayar pajak. Semoga prestasi dan ketaatan dalam membayar pajak
dapat diikuti oleh pekon lainnya," ucapnya.
Masykur mengaku optimis pada akhir Septenber 2018 ini realisasi
khusus PBB-P2 dapat tercapai 75 s/d 80 persen. Mengingat jatuh tempo berakhir
pada 31 oktober 2018.
"Apabila lewat batas waktu yang telah ditetapkan maka akan
dikenakan denda administrasi 2 persen," jelasnya.(lis/ap)
Editor: Harian Momentum