Harianmomentum.com--Pasca insiden kaburnya seorang tahanan di Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Waykanan, petugas Lapas Kelas IA
Bandarlampung (Lapas Rajabasa) memperketat penjagaan.
Kepala Lapas (Kalapas) Rajabasa, Sujonggo mengaku mengintruksikan seluruh
anggota yang berjaga di lapas setempat selalu waspada dalam bertugas, apalagi
saat malam.
“Jangan sampai kejadian itu terulang di lapas atau rumah tahanan (rutan)
lain. Karena biasanya, kejadian kaburnya seorang napi atau tahanan itu menular
kepada napi di tempat lain,” kata Sujonggo kepada harianmomentum.com, Selasa
(6/11).
Menurut Sujonggo, bukan hanya Lapas Rajabasa saja yang lebih siaga atas
insiden itu, melainkan semua lapas yang ada di Indoneisa, khsusnya di wilayah
Lampung.
“Semua lapas tentunya memperketat pengawasan pasca insiden itu. Karena
informasi terkait kaburnya tahanan tersebut sudah menyebar luas,” jelasnya.
Untuk itu, sambung dia, saat ini petugas jaga di Lapas Rajabasa telah
diintruksikan untuk lebih intens berkeliling saat malam.
“Walaupun anggota kita terbatas, tapi mereka sudah saya tekankan untuk
jangan tidur saat berjaga, untuk itu juga mereka harus bergantian keliling
(kamar tahanan), minimal setengah jam sekali saat jam-jam tertentu,” paparnya.
Menengok kepada permasalahan tahanan yang kabur di Lapas Waykanan,
pelakunya bernama Agus (30), tahanan titipan yang terjerat kasus narkoba.
Sedikit aneh, saat sorang tahanan titipan yang notabennya baru beberapa
hari di dalam lapas namun sudah bisa melarikan diri.
Menilai itu, Sujonggo mengatakan bahwa seseorang yang baru masuk ke dalam
lapas, emosionalnya pada umumnya akan tinggi.
Untuk itulah, dilapas Rajabasa, tahanan atau napi yang baru akan
ditempatkan pada sel tahanan khusus.
“Kita ada kamar khsus untuk napi baru. Karena seorang yang baru masuk ke
dalam lapas, emosionalnya akan tinggi, maka perlu pengawasan lebih. Berbeda
dengan tahanan yang sudah lama, mereka sudah mulai bisa menerima dan
menyesuaikan diri,” jelasnya. (acw)
Editor: Harian Momentum