Harianmomentum.com--Pemerintah Kota Metro terus memaksimalkan pelaksanaan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang digulirkan pemerintah pusat untuk mengentaskan kawasan kumuh di kota setempat.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Metro Bangkit Haryo Utomo mengatakan,Kotaku merupakan program dari Kementerian  Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Kita mendpat program Kotaku ini merupakan hasil ekspose pak walikota di Kementerian Pekerjaan Umum tentang konsep pelaksanaan progam pengentasan kawasan kumuh. Dari ekspos tersebut, kementerian mengucurkan dana Rp4,8 miliar untuk pelaksanaan program Kotaku di Metro," kata Bangkit pada harianmomentum.com, Minggu (18/11). 

Dia menerangkan,saat ini luas kawasan kumuh di Kota Metro mencapai sekitar 86 hektare yang tersebar di empat kelurahan: Hadimulyo Timur, Hadimulyo Barat, Imopuro dan Kelurahan Iringmulyo. 

"Penetapan luas kawasan kumuh itu sesuai SK Wali Kota ya. Ini sudah dicek di lapangan dan juga sudah melalui kajian," terangnya.

Empat kelurahan tersebut mendapat dana program Kotaku tahun 2018, masing-masing: Kelurahan Imopuro Rp900 juta, Hadimulyo Barat Rp1,2 miliar, Hadimulyo Timur Rp1,5 miliar dan Kelurahan Iringmulyo Rp1,1 miliar.

Dengan dana tersebut, lanjut Bangkit, direncanakan pengurangan kawasan kumuh di Kota Metro tahun 2018 mencapai 66 hektare.

"Dengan pengurangan itu, luas kawasan kumuh di Kota Metro akan tersisa 19 hektare. Kita targetkan tahun 2021, seluruh kawasan kumuh di Metro dapat dientaskan," harapanya.

Kegiatan yang dilakukan dalam program Kotaku di  Kelurahan Iringmulyo berupa pembangunan drainase tertutup dan gorong-gorong serta jalan rabat beton. Di Kelurahan Imopuro berupa pembangunan jalan rabat beton, sumur bor, drainase tertutup. 

Sedangkan di Kelurahan Hadimulyo Barat berupa  pengadaan motor pengangkut sampah, pembangunan drianase tertutup, dan sumur bor. Di Kelurahan Hadimulyo Timur berupa pembangunan drinase tertutup,jalan rabat beton dan pengadaan motor pengangkut sampah. (pie)