Harianmomentum.com—Pasca insiden kericuhan antar mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Rabu (28/11/2018), rektorat setempat turun tangan.

Wakil Rektor UIN Lampung akan memanggil dua pasangan calon (Paslon) Presiden Mahasiswa (Presma) dan wakilnya serta panitia penyelenggara Pemilihan Raya (Pemira) UIN akan dipanggil rektorat.

Kasubag Humas UIN Lampung Hayatul Islam mengatakan, pemanggilan tersebut direncakan pada Kamis (29/11).

“Besok wakil rektor (warek) tiga akan memanggil mereka untuk mediasi. Sehingga masalah yang sempat terjadi bisa terselesaikan dengan baik dan tak terulang kembali,” kata Hayat, sapaan akrabnya saat diwawancarai harianmomentum.com usai kejadian.

Selain itu, sambung dia, mediasi bertujuan untuk mencari solusi pemecahan masalah atas keributan yang sempat terjadi antar mahasiswa tersebut.

“Pertemuan besok, juga bertujuan untuk mengetahui kronologis yang menjadi pemicu masalah,” ucapnya.

Menurut dia, usai kejadian telah ada mahasiswa yang menghadap ke pimpinan kampus setempat.

“Katanya terjadi kecurangan saat Pemira dilaksanakan. Maka besok kita tunggu mereka untuk menyampaikan bukti kecurangan yang dimaksud,” jelasnya.

Diberitakan, Pemira Presma UIN Raden Intan Lampung berakhir ricuh. Kericuhan terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun harianmomentum.com, peristiwa berawal dari protes yang dilakukan oleh salah satu pendukung calon. Protes tersebut memicu keributan antar pendukung yang berada di TPS.

Kericuhan itu diiringi dengan aksi saling lempar batu. Satu unit tenda yang digunakan untuk menaungi lokasi pemungutan suara dirubuhkan oleh massa yang mengamuk. Kursi-kursi yang berada di lokasipun dijadikan bahan lemparan.

Aparat kepolisian yang berada di lokasi sempat memberi tembakan peringatan. Namun amukan massa tak langsung mereda. Massa kembali tenang ketika tim pemenangan dari kedua pihak menarik pendukungnya. Akibat kejadian ini, beberapa orang mengalami luka-luka.(acw).