Harianmomentum--Bendera berlafaz "la ilaha illallah" di Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta, belum dapat dipastikan bendera kelompok radikal ISIS. Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, lafal tersebut bisa terdapat dimana saja.
"Belum tentu (bendera ISIS). Karena itu kan lafalnya, lafal umum. Tapi
kadang-kadang dikonotasikan sebagai bendera ISIS," kata Tito di kawasan
Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (5/7).
Menurut mantan Kadensus 88 Antiteror itu, pelaku pemasangan bendera diduga
dilakukan pihak ketiga. Artinya, pelaku ingin membuat konflik antara Polri
dengan jaringan teroris kian panas.
"Ya bisa juga (dilakukan) oleh pihak-pihak ketiga yang ingin membuat
situasi menjadi kisruh. Bisa saja," tutur alumni terbaik Akpol 1987 itu.
Sebuah bendera hitam berlafaz "la ilaha illallah" terkibar di depan
pagar Mapolsek Kebayoran Lama, Jalan Praja II No.1, RT 05/RW 01, Kebayoran Lama
Selatan, Kebayoran Lama, Selasa (4/7).
Pelaku diduga melancarkan aksinya saat petugas piket Mapolsek tengah beribadah
salat isya berjamaah. (rus/RMOL)
Editor: Harian Momentum