Harianmomentum-Komisi
B DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melakukan kujungan kerja (kunker) ke
Provinsi Lampung, Kamis (9/3).
Kedatangan rombongan
kunker itu, diterima Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahterahan Rakyat,
Heri Suliyanto di Gedung Pusiban, kompleks Kantor Gubernur Lampung .
Ketua Komisi B DPRD
Jateng, Chamim Irfani mengatakan kunker tersebut bertujuan menggali informasi
sekaligus mempelajari penyusunan peraturan daerah (perda), terkait upaya
peningkatan produktifitas gula yang selama ini diterapkan di Provinsi Lampung.
“Kami sengaja memilih
Lampung menjadi tujuan kunker ini. Lampung kan salah satu provinsi penghasil
gula terbesar di Indonesia. Sekitar 38 persen produksi gula nasional, berasal
dari Lampung,“ kata Chamim.
Menurut dia, keberadaan
Perda terkait Produktifitas Gula sangat penting diterapakan di Jateng.
Terlebih,sebagian bersar pabrik gula di Jateng merupakan peninggalan pemerintah
kolonial Belanda yang masih menggunakan mesin uap.
Selain itu, hasil panen
budidaya tebu yang dilakukan petani, kualitasnya belum sesuai standar pabrik
untuk dioleh menjadi gula yang bermutu. Akibatnya petani tebu di Jateng, banyak
yang merugi.
“Mudah-mudahan, hasil
kunker ini dapat membantu para petani tebu di Jateng terkait teknik budidaya
yang baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan produksi gula di daerah kami,“
harapnya.
Asisten Bidang
Pemerintahan dan Kesra Heri Suliyanto, mengatakan Gubernur Lampung, M Ridho
Ficardo menyambut baik dan mengapresaisi kebijakan kunker Komisi B DPRD
Jateng itu.
Menurut Heri, saat ini
Provinsi Lampung terus berupaya meningkatkan produksi gula dengan
menambah areal perkebunan. Upaya tersebut, salah satunya dilakukan melalui
intensifikasi perkebunan tebu seluas 13.224 hektare.
Selain itu, Pemprov
Lampung juga terus melakukan percepatan pembangunan untuk mendukung upaya
pengembangan tanaman tebu dan produktifitas gula, serta komoditas perkebunan
lainnya.
Pada kesempatan itu,
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung Dessy Desmaniar Romas
memparkan terkait luas areal tanam tebu dan produktifitas gula.
Menurut dia, saat ini
total perkebunan tebu di Lampung mencapai 120 ribu hektare dan produksi
mencapai 743 ribu ton.
“Untuk mengelola hasil
produksi tanaman tebu tersebut, saat ini di Lampung tercatat enam pabrik
gula, milik negara dan swasta,“ kata Dessy.
Meski demikian, lanjut
Dessy, pihaknya juga terus menghadapi tantangan terkait pengembangan budidaya
tanaman tebu. Salah satunya, masalah keterbatasan lahan dan daya saing dengan
komoditas perkebunan lainnya.
“Kami juga berharap
kunjungan ini dapat saling melakukan bertukar informasi dan diskusi terkait
pengembangan perkebunan Tebu di daerah masing-masing, “ ungkapnya.
Usai pertemuan,
rombongan Komisi B DPRD Jateng meninjau langsung kondis perkebunan tebu di
Lampung. (rls)
Editor: Momentum