MOMENTUM, Bandarlampung--Hampir setahun mengemban tugas di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, Direktur Doni P Gandamiharja mendapat promosi jabatan sebagai Direktur Umum PTPN III Holding.
Pria yang sebelumnya menjadi Dirut PTPN XIV itu diangkat ke jabatan barunya berdasar SK Nomor SK-133/MBU/04/2021 tentang pemberhentian, perubahan nomenklatur dan pengangkatan jajaran Direksi PTPN III Holding.
Melepas Doni, manajemen PTPN VII menggelar ramah tamah yang dibalut suasana relijius dengan acara buka puasa bersama dan tausiah, di Kantor Direksi, Bandarlampung, Senin (3-5-2021).
Hampir semua pejabat PTPN VII hadir meski diformat dengan protokol kesehatan yang ketat. Ada SEVP Business Support Okta Kurniawan, SEVP Operation I Budi Susilo, SEVP Operation II Dicky Tjahyono, para manajer Unit, para Kabag, para Direktur Anak Perusahaan, dan Pengurus Ikatan Keluarga Besar Istri (IKBI) PTPN VII.
Dalam sambutan yang penuh rasa, Doni menyatakan pamit untuk mengemban amanah lain di PTPN Holding. Ia mengaku selama hampir setahun berada di PTPN VII mendapat pengalaman dan tantangan yang sangat dinamis.
“Saya mendapat amanat di sini pada Mei 2021. Saat itu, kondisi perusahaan sedang kurang gairah karena banyak faktor yang membuat perlambatan kinerja di hampir semua lini. Saat itu pula, Covid-19 baru muncul dan menjadi kendala mendasar. Tetapi alhamdulillah, kita bisa lewati dengan selamat, bahkan kita bisa meraih prestasi di luar ekspektasi,” kata dia.
Kepada seluruh insan utama PTPN VII, Doni menyampaikan terima kasih yang mendalam. Sebab, kata dia, keberhasilan suatu organisasi atau institusi, bukan karena pemimpinnya semata. Pimpinan, kata dia, hanya menjadi pengatur gerak, pengendali aktivitas, dan fasilitator bagi suatu perjalanan.
“Saya sebagai direktur dibantu tiga SEVP hanya melayani Bapak-Ibu para insan utama PTPN VII untuk mencapai tujuan. Memang benar, seorang pelayan harus mengetahui dan memberi arah yang tepat dan terukur bagi suatu perjalanan, tetapi tanpa kesungguhan seluruh tim dari atas sampai paling bawah, rasanya sulit kita mencapai situasi ini,” kata suami Enny Arum Sari ini.
Doni juga meminta maaf kepada semua karyawan jika selama memimpin tim besar ini ada yang kurang pas, kurang bijak, dan kurang baik. Setiap kebijakan, kata dia, memang selalu ada risiko, baik untuk institusi maupun dalam kaitannya dengan pribadi.
“Waktu terasa begitu cepat, baru saja berkomitmen membangun PTPN VII menuju kejayaan, sudah harus berpisah. Saya merasa belum banyak berkontribusi untuk PTPN VII. Hasil yang diperoleh saat ini merupakan hasil dari perjuangan rekan rekan semua. Alhamdulillah, di triwulan I tahun 2021 kita sudah membukukan laba. Semoga terus membaik sehingga janji untuk memberikan bonus karyawan akan terwujud," tegas Doni.
Ia berpesan, agar para insan PTPN VII harus tetap memberikan kontribusi agar mendapat produktivitas yang terbaik. Pabrik yang ada dipertahankan performanya agar bisa menghasilkan produksi yang tinggi.
“Saya mendapat tugas baru di Holding (induk PTPN) berkomitmen tetap bisa memberikan kontribusi kepada PTPN VII.”
Dalam acara itu, masing-masing SEVP dan wakil karyawan diberi kesempatan menyampaikan pesan dan kesan. Okta Kurniawan yang mendapat kesempatan pertama mengaku bangga Doni bisa masuk jajaran Holding. Di bawah kepemimpinan Doni, kata Okta PTPN VII dapat meraih kinerja yang baik, dan sudah membukukan laba. Semua bidang dilakukan perbaikan menuju PTPN VII gemilang.
“Saya dan insan PTPN VII mengucapkan terima kasih atas bimbingannya. Selama di PTPN VII, bapak telah menciptakan suasana kerja yang harmonis dan kondusif. Kinerja seperti ini tidak semua pimpinan bisa melakukannya. Semoga prestasi ini bisa kami teruskan dan Pak Doni di holding bisa mensuport PTPN VII,” kata Okta.
SEVP Ops I Budi Susilo berjanji siap melaksanakan program yang sudah dilaksanakan dan terbukti efektif di PTPN VII. Kinerja di bidang tanaman sawit, kata dia, ke depan harus menjadi primadona yang akan membawa PTPN VII dengan Protas diatas 21 dan Rendemen diatas 21.
Sementara Dicky Tjahyono mengungkapkan ada proses transformasi mendasar yang sudah dibuat Doni selama di PTPN VII sehingga bisa mencapai kinerja terbaik. Dari tahun ke tahun kinerja PTPN VII memperlihatkan tren yang lebih baik.
“Kepemimpinan Pak Doni di PTPN VII adalah model yang tepat yang harus menjadi acuan kita bergerak ke depan. Beliau bukan hanya menguasai teori-teori besar, tetapi juga menguasai masalah secara detail. Ini adalah kompetensi yang harus kita pelihara untuk PTPN VII yang gemilang,” kata dia.(**)
Editor: Nurjanah/rilis
Editor: Harian Momentum