MOMENTUM, Pringsewu--Seorang lelaki berusua 55 tahun, Turino,warga Pekon Sidoharjo, Kecamatan Pringsewu ditemukan tewas dalam tenda di tengah sawah. Diduga akibat terkejut suara petir yang cukup keras.
Korban pertama kali ditemukan istrinya, Mugiati dalam kondisi tergeletak di bawah tenda yang di dirikan ditengah sawah miliknya di Pekon Sidoharjo pada Ahad (12-9-2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kapolsek Pringsewu Kota Kompol Atang Samsuri membenarkan di wilayah hukumnya ada lelaki separo baya ditemukan tewas di tenda di tengah sawah saat berteduh. "Meninggalnya korban diduga akibat mendengar petir cukup keras," jelasnya.
Kapolsek menuturkan, berdasarkan keterangan istri korban, sebelumnya Turino bersama istri sedang beraktifitas memanen padi di sawah. Namun pada menjelang sore tiba-tiba hujan lebat disertai kilat dan petir.
Pada saat bunyi petir, korban sedang berteduh di tenda yang terbuat dari terpal. Sedangkan isterinya beraktifitas menggepyok padi di sawah yang berjarak lima meter.
Setelah ada petir cukup keras, istri korban masuk kedalam gubuk tersebut. "Namun terkejut mendapati suaminya sudah dalam posisi tergeletak tidak bergerak dibawah tenda," ungkap Kapolsek Pringsewu mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, menirukan ucapan saksi.
Mengetahui suaminya dalam kondisi tergeletak, lantas saksi meminta pertolongan warga yang ada disawah. Kemudian sejumlah warga segera menolong dan sebagian ada yang melaporkan kepada pihak kepolisian.
Tidak lama dari itu petugas kepolisian mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan identifikasi terhadap korban.
"Awalnya korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada untuk dilakukan pemeriksaan, namun korban diketahui sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi," ujar Kapolsek.
Kompol Atang Samsuri menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa meninggalnya korban, namun dugaan sementara penyebab meninggalnya korban akibat terkejut mendengar suara petir yang keras. Hal itu diperkuat tidak ditemukannya bekas luka akibat sambaran petir ditubuh korban.
Atas kejadian tersebut keluarga korban mengaku menerima dan mengikhlaskan kepergian korban dan menolak dilakukan outopsi terhadap jenazah.
"Jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman," katanya. (*)
Laporan: Sulistyo
Editor: M Furqon
Editor: Harian Momentum