Harianmomentum--Akhir tahun 2017, Kebun
Raya Liwa (KRL) di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) akan dibuka untuk
umum. Rencana pembukaan KRL tersebut terungkap pada pertemuan antara
perwakilan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Penelitian
dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Lambar, Rabu (4/10).
Pada pertemuan yang berlangsung di Auala Kantor Balitbang Lambar itu, LIPI
diwakili Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor.
“Kita targetkan akhir tahun 2017, Kebun Raya Liwa sudah bisa di-louncing (peluncuran),"
kata Kepala PKT Kebun Raya Bogor Didik Widyatmoko.
Menurut dia, selain sebagai obyek wisata, KRL juga akan berfungsi sebagai
pusat konservasi tumbuhan dan daerah tangkapan air untuk mengurangi erosi
sekaligus kontrol terhadap kenaikan suhu dan kualitas udara.
“Semoga fungsi Kebun Raya Liwa dapat benar-benar
bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama di Kabupaten Lampung Barat,”
harapnya.
Didik berharap, pertemuan yang dilakukan LIPI dan Balitbang selain sebagai
ajang silaturahmi juga dapat mendorong Pemkab Lambar untuk segera melouncing Kebun
Raya Liwa meskipun belum mencapai 100 perasen atau masih dalam tahap
pembangunan.
Dia melanjutkan, saat ini PKT telah merekrut dan menempatkan pegawai
tidak tetap (PTT) untuk a mendukung program percepatan pembangunan KRL.
“PTT pendamping kebun raya daerah yang ditempatkan, bertugas menjalankan
program LIPI dalam proses pembangunan kebun raya serta menjembatani komunikasi
antara LIPI dengan pemerintah daerah,” terangnya.
Dia menambahkan, LIPI juga telah menganggarkan dana tahun ini yang
dialokasikan dialokasikan untuk mendukung program-program pembangunan kebun
raya daerah yang sifatnya substantif, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
LIPI, seperti: Pengembangan kapasitas sumber daya manusia, penataan taman
koleksi dan kebun, eksplorasi, dokumentasi koleksi tumbuhan serta perbanyakan
dan penanaman koleksi tumbuhan.
“Proses pembangunan kebun raya daerah juga didukung Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) yang membantu proses penyusunan detail
engineering design (DED) dan infrastruktur pendukung,” terangnya.
LIPI menargetkan, hingga tahun 2025 bisa membangun 47 kebun raya di
seluruh Indonesia.Saat ini jumlah kebun raya di Indonesia baru mencapai 30.
Kepala Balitbang Lambar Tono Suparman mengatakan fungsi KRL bukan
hanya sebagai pusat konservasi tanaman langka, tapi juga sebagai paru-paru
kota. “Ya, tadi kita sudah sepakat menargetkan louncing Kebun Raya Liwa pada
akhir tahun ini,” kata Tono. (lem)
Editor: Harian Momentum