TNI Berhasil Masuk Ranking 14 Dunia

img
Foto: Net

Harianmomentum--Di ulang tahun ke-72, TNI sudah semakin kuat. Buktinya, berdasarkan data Global Fire Power (GFP), ranking kekuatan militer Indonesia pada tahun ini berada di peringkat 14 dunia dengan power index 0,34. Peringkat ini jauh lebih baik jika dibandingkan lima tahun lalu yang berada di peringkat 22.


Peningkatan ini membuat anggota Komisi I DPR Sukamta bangga. Menurut politisi PKS ini, peringkat kekuatan ini menunjukkan bahwa secara kualitas kekuatan militer, baik sumber daya manusia maupun alat utama sistem senjata (alutsista), TNI semakin baik. Hanya saja, dia sedikit menyesalkan terjadinya sedikit penurunan. Sebab, pada 2015, kekuataan TNI sempat naik ke ranking 12 dunia.


Menurutnya, penurunan ini memperlihatkan bahwa Indonesia masih lambat dalam melakukan percepatan peningkatan kekuatan militernya. 

"Ini juga bisa ditafsirkan sebagai meningkatnya potensi ancaman terhadap Indonesia," kata Sukamta di Jakarta, Kamis (6/10).

Karena itu, Sukamta meminta TNI terus berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas unsur-unsur pertahanan, mulai dari SDM, anggaran, hingga alutsista melalui program Minimum Essential Forces (MEF). Dia pun berjanji bahwa Komisi I akan terus mendorong agar anggaran untuk membeli dan memperbaharui alutsista TNI naik.

"Kami terus berusaha meningkatkan alutsista TNI baik secara kuantitas maupun kualitas. Kami berharap, melalui MEF, kebutuhan alutsista TNI tersebut dapat terpenuhi," ujarnya.

Dia juga meminta kepada seluruh jajaran TNI untuk terus meningkatkan kemampuan, integritas, kedisiplinan, serta kedekatannya dengan rakyat. Naiknya kekuatan TNI di level internasional harus menjadi penyemangat untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas para prajuritnya.

"Secara kemampuan, Indonesia memiliki sejumlah pasukan elite khusus di masing-masing matra. Ada Kopassus dan Raider di TNI AD, Paskhas dan Detasemen Bravo 90 di TNI AU, Kopaska, Yontaifib, dan Denjaka di TNI AL yang memiliki kemampuan di atas rata-rata tentara reguler. Daya survival dan tempur pasukan pasukan elite ini diakui kehebatannya oleh negara-negara lain. Ini harus jadi kebanggaan tersendiri, tapi jangan membuat kita terlena," jelas Sukamta. 

Sukamta kemudian mengingatkan bahwa masih banyak anggota TNI yang indisipliner dan bertindak tidak sesuai dengan jiwa prajurit. Masalah-masalah indisipliner oknum anggota TNI ini mesti diselesaikan agar tidak terjadi lagi di kemudian hari. 
"Para prajurit TNI perlu terus dipahamkan bahwa mereka lahir dari rahim rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat," terangnya.

Dengan terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan alutsista, tidak tertutup kemungkinan TNI akan masuk dalam lima besar kekuatan militer dunia. 

"Kita harapkan, kekuatan pertahanan Indonesia semakin baik dan bisa masuk 10 bahkan lima besar kekuatan militer dunia pada masa yang akan datang," pungkas Sukamta
. (rmol)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos