Harianmomentum.com--Salah seorang anggota DPRD Lampung Selatan (Lamsel),
Bejo Susanto, diduga mengancam wartawan media online hanggumpost.com, Ujang Irawan.
Bejo tidak terima, lantaran gambar dirinya diambil saat tertidur dalam
rapat Paripurna pengesahan Raperda beberapa saat lalu.
"Saya ini Ketua Tapak Suci Lampung Selatan, kalau anak buah saya tahu
bisa dicariin dia (ujang) itu, bisa bahaya dia," ujar Dirsah (Wartawan
Kupas Tuntas), Rabu (22/11), mengulangi ucapan Bejo Susanto, usai pengukuhan
kontingen Lamsel di Lapangan Tennis Indoor Kalianda.
Menurut Dirsah, Bejo Susanto yang merupakan politisi Partai Amanat Nasional
(PAN) Lamsel itu, sempat berkata dengan nada tinggi ketika ditanyai terkait
foto dirinya yang beredar saat sedang tertidur lelap saat digelar sidang
paripurna tersebut.
"Dia langsung ngomong begitu, dengan nada tinggi sambil berkata,
kenapa foto itu dipublikasikan. Saya ini ketua (pencak silat) Tapak Suci, kalau
kawan-kawan tau dicariin orang itu nanti," kata Dirsah, tanpa menyebutkan
apa maksud mau mencari Ujang Irawan.
Sementara itu, Bejo Susanto yang ditemui awak media di Lapangan Tennis
Indoor Kalianda, terkait ucapan ancaman yang ditunjukan pada wartawan, tidak
dapat menjelaskan dan malah menyalahkan wartawan Kupas Tuntas, Dirsah.
"Itu kan hanya penyampaian orang saja. Saya minta maaf dan jangan
persoalan ini dibesar-besarkan," kata Bejo.
Ujang Irawan sendiri saat dikonfirmasi terkait ancaman terhadap dirinya
mengatakan, tidak masalah dengan ancaman tersebut karena itu merupakan tugas
dirinya membuat berita.
"Kalo saya gak masalah, itu kan memang tugas kita untuk memberitakan,
itu kan sesuai fakta dan terjadi diruang publik. Kita juga dilindungi
undang-undang kok, sebagai koreksi juga untuk wakil rakyat," kata Ujang.
Ujang juga berharap, agar Ketua PAN Lamsel dan juga Ketua DPRD Lamsel dapat
memberikan sanksi tegas atas perbuatan yang dilakukan anggotanya dan juga Bejo
bisa meminta maaf secara terbuka di media massa.
"Ya semoga dia (Bejo) bisa meminta maaf, karena anggota dewan seperti
itu arogan. Bagaimana mau dekat dengan rakyat, dengan wartawan saja dia seperti
itu. Ya kita sebagai wartawan memang sudah resiko kita," terang dia.
Sementara itu, Ketua PWI Lamsel Alpandi, sangat menyayangkan ancaman
tersebut. Menurutnya, seorang petinggi legislatif tidak seharusnya mengancam
seorang jurnalist.
"Jika pengancaman itu benar, sangat disayangkan oknum DPRD Lamsel
tersebut mengancam profesi jurnalist, apalagi seorang petinggi legislatif.
Seharusnya, narsum itu punya etika dalam menyikapi persoalan ini dan menghargai
profesi wartawan. Karena wartawan itu dilindungi undang-undang," pungkas
Alpandi. (bob)
Editor: Harian Momentum