Harianmomentum.com--Sebagai penunjang
program inovasi desa, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengintruksikan kepada
seluruh Kepala Desa untuk merekrut tenaga profesional guna mengimplementasikan desa tangguh mandiri dan masyarakat sejahtera.
"Kementrian Desa menggulirkan
program Inovasi Desa ini untuk memajukan desa, agar desa bisa tangguh dan
mandiri. Dan menunjang program tersebut, saya harap para kades merekrut tenaga
profesional yang SDMnya sudah mumpuni, demi berjalannya program itu," ujar
Dendi Ramadhona saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Bursa Inovasi Desa
yang digelar di Gedung Serba Guna (GSG) kabupaten setempat, Selasa (28/11).
Bupati menjelaskan, sesuai dengan tema
Inovasi sebagai eskalasi dan optimalisasi dana desa demi kemandirian dan
kesejahteraan desa, kegiatan ini sangat positif. Dan sepulang dari kegiatan
ini, harus ada yang dibawa, untuk diimplementasikan di desanya masing-masing.
"Program inovasi Desa yang
diselenggarakan di setiap Kabupaten yang ada diseluruh Indonesia ini, bukan
hanya seremonial saja, namun sebagai penambah wawasan bagi seluruh Kades yang
hadir," katanya.
Kegiatan ini, lanjut bupati, merupakan
ruang bagi para kepala desa untuk saling bertukar pikiran. Dan kegiatan ini,
bisa dijadikan sebuah acuan untuk menjadi desa yang mandiri dan tangguh, serta
masyarakat yang sejahtera.
"Kepala desa harus banyak belajar,
untuk bagaimana caranya merubah desa nya, yang tidak memiliki apa-apa menjadi
desa yang besar dan kaya, agar seluruh masyarakat desanya sejahtera, seusai
dengan harapan kita semua," tuturnya.
Dendi juga mengingatkan, agar para Kades
jangan takut untuk melangkah melakukan terobosan program dan kegiatan. Dengan
adanya MoU Kemendes dan Polri untuk pendampingan desa dan pengawasan penggunaan
DD, jangan takut untuk melakukan terobosan.
"Asal memiliki tujuan yang baik dan
mengikuti regulasi yang ada, tak perlu takut. Dan kepala desa itu tidak bisa
bekerja sendiri, karyakan orang-orang yang profesional untuk memaksimalkan
kinerja di desa, agar inovasi yang dibagikan dalam kegiatan ini bisa dijalankan
dengan baik," terangnya.
Sementara itu, Kapolres Pesawaran
AKBP M. Syarhan yang dalam kegiatan tersebut menyampaikan terkait
sosialisasi pengawasan dana desa. Menurutnya, sesuai intruksi Kapolri yang
telah melakukan MoU dengan Kemendes untuk pengawasan DD, akan menugaskan Babinkamtibmas
di masing-masing desa untuk mengawasi dan melaporkan penggunaan dana
desa.
"Kami memiliki resiko besar dalam
melakukan pengawasan ini. Karena jika kepala desa kinerjanya tidak sesuai dan
bermasalah hukum, maka Babinkamtibmas yang bertugas di desa itu bisa dicopot.
Bahkan bisa diberhentikan secara tidak hormat, dan itu juga akan berimbas pada
Kapolseknya serta Kapolresnya," katanya.
Kemudian yang kedua, kata Kapolres, jika
terjadi konflik di desa akibat penyimpangan DD, hal yang sama pun akan terjadi
pada Babinkamtibmasnya.
"Kalau bermasalah dan tersandung hukum, tidak hanya Kadesnya yang bisa dicopot, tapi Polisi nya juga bisa dicopot. Maka dengan sosialisasi ini, kita berharap bersama-sama menjalankan tugas dengan baik, transparan, komunikatif. Dan saya harapkan, selalu melakukan koordinasi agar tidak terjadi kesalahan nantinya," ungkapnya. (doy)
Editor: Harian Momentum