Harianmomentum--Kementerian Pertahanan RI bertekad meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM) di Provinsi Lampung untuk mengantisipasi ancaman
kemanan non militer.
Salah
satu caranya melalui sosialisasi dan membangun pertahanan dan keamanan negara.
Hal
itu dikatakan Pejabat PPTP Kemhan RI Provinsi Lampung Kolonel Kav. Robert
Owen Tambunan ketika menjadi Narasumber pada Sosialisasi Ancaman
Non Militer dalam rangka Pembinaan Bela Negara, di Ruang Sungkai Balai Keratun,
Kamis (06/04/17).
Menurut
dia, seluruh elemen masyarakat harus bersatu membangun pertahanan dan keamanan
negara, khususnya di Provinsi Lampung.
Dalam
paparannya, Kolonel Kav. Robert Owen Tambunan menjelaskan, dalam membentuk
Negara yang kuat diperlukan sinergi melalui pengelolaan potensi yang ada
seperti geografis, sumber kekayaan alam, ideologi, SDM dan lainnya.
"Negara
juga harus mampu meningkatkannya melalui hubungan internasional yang baik
dengan Negara lain,” ujarnya.
Untuk
mendukung kerjasama ini, negara harus memiliki kekuatan, terutama kekuatan
pertahanan. Selanjutnya, dalam melakukan pembangunan negara, Kemhan RI
menerapkan 2 (dua) pendekatan yaitu pendekatan Kesejahteraan dan pendekatan
keamanan.
"Keduanya
harus dilaksanakan secara bersamaan untuk membentuk suatu negara yang aman dan
sejahtera,” jelasnya.
Robert
menambahkan, saat ini tingkat ancaman non militer sudah tinggi. Untuk itu,
perlu kebersamaan dalam membangun pertahanan negara sesuai dengan perannya.
"Kita
harus bersama meningkatkan pertahanan NKRI. Kegiatan ini diharapkan bermanfaat
secara pribadi dan juga masyarakat lainnya," kata Robert.
Sementara,
Letkol Arm. Didik Harmono Dandim 0410/KBL mewakili Danrem 043/Gatam
menyampaikan dalam melakukan bela negara, tidak selamanya harus melalui
wajib militer.
"Selama
telah melaksanakan profesi kita dengan baik, maka itu sudah termasuk bela
negara," tambah Didik.
Diinformasikan
Kepala Biro Humas dan Protokol Bayana, acara dihadiri oleh Perwakilan
Forkopimda Provinsi Lampung, Rektor UTB Akhrul Latief, Wakil Rektor UIN RIL
Syaiful Anwar, Wakil Rektor Teknokrat Agus dan lainnya. (rls/red)
Editor: Harian Momentum