Lampung Peringkat 3 Nasional Rawan Politik Uang

img
?Rakor pengawasan Pilgub Lampung di Lampung Selatan. Foto. Bob.

Harianmomentum.com--Provinsi Lampung menempati peringkat ketiga nasional potensi kerawanan politik uang (money politic), di bawah Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.


Hal tersebut terungkap saat rakor stakeholders pengawasan Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Lampung 2018 di Kabupaten Lampung Selatan oleh Bawaslu Lampung di Aula Rajabasa Kantor Bupati Lamsel, Jumat (20/04).


Anggota Bawaslu Lampung, Iskardo P Panggar mengatakan, peringkat potensi rawan politik uang itu hasil hasil penelitian sejak 2015-2017 yang menempatkan Provinsi Lampung menduduki urutan ketiga secara nasional.


"Di Lampung juga ada kabupaten yang memilik persentase sebesar 44 persen lebih dalam hal money politic. Tidak kurang dari 33 persen secara global masyarakat peduli dengan money politic," ujar Iskardo saat menjadi narasumber.


Namun, secara indeks kerawanan pemilu, Provinsi Lampung berada di level menengah yaitu level yang masih aman dalam hal kerawanan politik.


"Indeks tersebut tergolong aman, dibandingkan dengan Provinsi Papua yang berada di level atas. Kami menyadari bahwa potensi konflik begitu tinggi, sampai-sampai keluarga saja bisa tidak teguran karena berbeda pilihan," lanjutnya.


Upaya pencegahan potensi terjadinya politik uang yakni dengan melakukan kampanye tidak boleh dilakukan pada malam hari. ASN dilarang melakukan pendekatan kepada Paslon, dilarang menampilkan foto calon dan mengikuti kampanye.


“Bukan hanya ASN tapi bagi seluruh yang mendapatkan gaji dari negara tidak bisa bermain politik, karena itu melanggar aturan dan bisa dikenakan sanksi. Saat ini tercatat sekitar ada 155 temuan pelanggaran, 48 diantaranya dilakukan oleh ASN pada masa kampanye.


Dijelaskan Iskardo, banyak persoalan lain yang dihadapi saat kampanye seperti STTP kampanye tetapi undangan dimasyarakat berupa pengajian yang menghadikan penceramah terkenal.


"Di Lamsel 2 kali seperti ini, kita berharap partai politik membantu menertibkan jangan kampanye tetapi terselubung, sepeerti pengajian yang menghadirkan ustad terkenal, tetapi kampanye. Kalau peserta, tim dan masyarakat tertib pilkada akan berjalan lancar," terangnya.


Kegiatan tersebut dihadiri Sekdakab Lamsel, Fredy Sukirman mewakili Bupati Zainudin Hasan, Forkopimda Lamsel, para Kepala OPD Lamsel, Pimpinan Partai Politik, Komisioner Bawaslu Lampung, Ketua KPUD Lamsel. (bob).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos