Harianmomentum-- Sempat
dirawat selama kurang lebih enam jam, korban tawuran warga, Albert (16),
menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur
(Jaktim), Senin malam (24/4).
Warga Batalyon Siliwangi (BS) itu menderita luka tusuk
senjata tajam (sajam) jenis celurit di kepala bagian depan sebelah kanan.
"Benar. Ada laporan satu korban meninggal
dunia. Puluhan lainnya luka-luka," ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen
Suntana kepada wartawan di kantornya, Selasa (25/4), dikutip RMOL.CO.
Seperti diketahui, tawuran di Jl. Dewi Sartika,
Cawang, melibatkan dua kubu antara warga BS dengan Budi Asih (BA), sekira pukul
15.30 WIB. Tepatnya, di sekitar Lampu Merah Jambul, Kramat Jati Jaktim.
Saat itu, korban yang berstatus pelajar itu,
diduga terkena celurit milik oknum warga Budi Asih. Saksi atas nama Rafi
melihat korban dianiaya dengan celurit hingga menancap di kepala.
Kejadian ini bermula saat pelaku dari warga BA
menyerang dengan petasan hingga memicu aksi balasan dari warga BS. Imbasnya,
tawuran warga pun tak terelakkan. Aksi pelemparan batu, petasan hingga saling
serang menggunakan sajam pun terjadi.
Nahas, seorang pelaku kekerasan berinisial F
dari kubu warga BA mengayunkan celurit hingga menancap di kepala Albert.
Albert sempat dilarikan ke RS Kramat Jati untuk
mendapat pertolongan medis. Namun, setelah dirawat kurang lebih enam jam,
korban meninggal dunia dengan kondisi celurit masih tertancap di kepalanya.
Diduga, kematian korban menjadi menyebab
pecahnya tawuran lanjutan di malam hari. Polisi pun terpaksa menurunkan tiga
kompi Brimob disertai tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. (Red)
Editor: Harian Momentum