Arinal Siapkan Konferensi Budaya Lampung di Australia

img
Prof Margaret Kartomi dari Monash University, Melbourne, Australia (paling kiri) bersama Riana Sari Arinal, Gubernur Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur, Chusnunia di Bandar Lampung, Selasa (10/7) (Ist)

Harianmomentum.com--Gubernur versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi menyiapkan konferensi budaya daerah di Melbourne Australia, September 2020.

Hal tersebut dikatakan Arinal Djunaidi saat menerima kunjungan rombongan Prof Margaret Kartomi dari Monash University, Melbourne, Australia di Bandarlampung, Selasa (10/7). 

Kekayaan alam dan budaya Lampung segera membutuhkan pelestarian. Rakyat dan pemerintah Lampung yang baru sedang mempersiapkan diri untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan alam  dan budaya Lampung agar tidak musnah.

“Untuk itu, dibutuhkan kerja nyata, bukan sekedar seremonial. Kita tidak boleh menunggu diperintah, tapi harus segera bekerja, karena itu adalah kepentingan rakyat Lampung,” kata Arinal Djunaidi.

Bersama Chusnunia (Nunik) Wakil Gubernur terpilih versi KPU Lampung, Arinal Djunaidi menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 1.340 suku, namun yang memiliki aksara hanya Batak, Lampung, Jawa dan Makassar.

“Sekarang kesempatan buat kita orang Lampung untuk lebih giat lagi mempromosikan daerah kita. Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini sedang gencar-gencarnya mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia. Kita harus secepatnya menyambut,” tegasnya.

Arinal Djunaidi berterima kasih atas langkah-lahkah besar Presiden Joko Widodo yang sudah mendorong pembangunan infrastruktur di Provinsi Lampung yang membuka akses lebih luas lagi bagi pertumbuhan ekonomi rakyat Lampung dalam empat tahun ini.

“Provinsi Lampung ada di tengah Sumatra dan Jawa. Kita ada dihadapan Ibukota Republik Indonesia. Akses sudah dibuka. Kalau kita tidak bisa maju, itu sudah salah kita sendiri,” tegasnya.

Arinal juga meminta agar Prof Margaret Kartomi membantu mempromosikan kebudayaan Lampung di Internasional.

“Seorang ahli budaya dari Leiden, Belanda sedang menuju ke Lampung siap untuk bekerja sama dengan Pak Gubernur untuk mempelajari, menulis dan mempromosikan adat istiadat budaya rakyat Lampung. Mohon nanti bisa bekerjasama,” ujarnya.

Margaret Kartomi meminta agar pemerintahan Gubernur Arinal Nunik lebih giat lagi mengembangkan dan mempromosikan kebudayaan seperti halnya Jawa, Bali, Aceh, Batak, Papua dan daerah lainnya di Indonesia. 

“Masyarakat Internasional perlu kenal rakyat Lampung lebih banyak dan lebih dekat lagi. Perlu banyak bikin even-even budaya di Lampung dan di dunia internasional,” ujar ahli budaya Indonesia asal Australia ini.

Undangan Festival di Lampung

Margaret Kartomi juga memuji upaya pemerintahan Lampung Timur yang sudah terus menerus mengangkat budaya rakyat Lampung Timur lewat berbagai even pariwisata.

“Masyarakat internasional sangat tertarik dengan berbagai festival yang diselenggarakan bupati Lampung Timur seperti Festival Way Kambas, Festival Melinting, Fastival Panen Padi dan Festival Musik yang diselenggarakan ibu bupati,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur, Chusnunia (Nunik) menyampaikan dalam waktu dekat ini akan lebih banyak lagi festival budaya di lakukan di Lampung khususnya di Lampung Timur.

“Kami akan sangat senang sekali menerima tamu yang mau menyaksikan berbagai festival tersebut. Agar dunia tahu, ini loh orang Lampung yang ramah dan terbuka dengan siapa saja yang mau bekerjasama membangun Lampung,” ujarnya.

Nunik menjelaskan saat ini di Lampung Timur sendiri sudah ada 2.000 anak-anak muda penari tradisional yang siap menyajikan berbagai tarian dalam berbagai festival.

“Pokoknya semua anak muda di seluruh Lampung akan digalang seluas-luasnya dalam berbagai kegiatan budaya. Untuk menegakkan kembali seni dan budaya Lampung dihati generasi muda,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, ibu Riana Sari Arinal memperkenalkan berbagai perhiasan, jukung dan baju adat Lampung pada Margaret Kartomi.

“Kami berharap dalam Konferensi Budaya Lampung di Melbourne nanti juga ada fashion show dan pameran berbagai perhiasan asal Lampung yang bisa diperkenalkan pada masyarakat Australia,” ujarnya.

Riana Sari menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengembankan moderenisasi desain perhiasan dan kain batik bermotif Lampung. 

“Nanti kain Lampung motifnya bisa jukung, lada atau kopi dengan pendekatan yang lebih modern, sehingga bisa menasional seperti kain batik dari tempat lain,” ujarnya.(*/rls)







Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos