MOMENTUM, Bandarlampung--Kepedulian Rahmad Mirzani Djausal di bidang olahraga patut diacungi jempol. Ditengah-tengah kesibukannya sebagai wakil rakyat, politisi asal Partai Gerindra itu masih saja bergelut di bidang olahraga.
Bahkan, dia sudah 10 tahun memimpin organisasi Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Pengurus Provinsi (Pengprov) Lampung.
Selama memimpin Perbasasi Pengprov Lampung, para atlet Baseball dan Softball di wilayah setempat sudah sering kali mengikuti kejuaran tingkat nasional (kejurnas).
Bahkan, Perbasasi di bawah kepemimpinan Rahmad Mirzani telah menyumbangkan dua medali perunggu. Medali yang didapatkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) itu merupakan persembahan dari para atletnya untuk Pemprov Lampung.
Teranyar, Perbasasi Lampung berhasil merebut medali emas pada Pra-PON 2019 dalam cabang olahraga softball. Berkat perolehan itu, tim softball Lampung akan melenggang menuju PON ke-XX di Papua pada 2020 mendatang.
Karena dedikasinya tersebut, Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Provinsi Lampung telah memberikan penghargaan, dalam kategori Politisi Peduli Olahraga kepada Rahmad Mirzani Djausal.
Penghargaan itu diserahkan oleh Ketua SIWO PWI Pusat, Gungde Ariwangsa saat pembukaan Rapat Kerja Nasional Luar Biasa (Rakernaslub) 2019 SIWO-PWI di Pulau Tegal Mas, Kabupaten Pesawaran, Jumat (25-10-2019).
Kepada harianmomentum.com, Mirza —sapaan Rahmad Mirzani Djausal— menuturkan, kecintaannya terhadap olahraga sudah terbangun sejak dia kecil.
Bahkan, Mirza sempat mewakili Provinsi Lampung untuk berlaga dalam kejuaraan baseball tingkat nasional, saat dia masih di bangku SMA.
“Dulu waktu saya SMA, sekitar tahun 1996, sempat ikut kejurnas junior baseball di Jakarta,” kata Mirza.
Bukan hanya baseball, Mirza juga hobi bergelut dalam beberapa cabang olahraga lainnya, seperti golf, jetski dan softball tentunya.
Menurut Mirza, olahraga sangat penting, khususnya untuk membangun karakter generasi muda di Lampung.
“Olahraga menjadi sarana penting untuk menyiapkan masa depan generasi muda. Sebab di era globalisasi ini, banyak pengaruh buruk masuk dari luar yang berapiliasi pada kehidupan anak muda jaman sekarang,” kata Mirza.
Mirza mencontohkan, pengaruh buruk diantaranya narkoba, keluar malam, game online, dan lain sebagainya. “Hal-hal itu sebenarnya secara tidak langsung merusak mereka, para anak muda. Merusak cara hidup, maupun kepribadiannya,” bebernya.
Olahraga, kata Mirza, mampu menangkal hal-hal buruk tersebut. Sebab di olahraga manapun, anak muda diajarkan untuk punya sifat disiplin, komapak, punya daya saing dan rasa kompetisi yang tinggi, terutama sifat cinta tanah air.
“Jika nilai-nilai ini sudah tertanam ke diri mereka sejak muda, maka akan menjadi bekal tersendiri untuk mereka, di masa mendatang,” ungkapnya.
Selain berdampak pada karakter anak muda, olahraga juga dapat mengangkat derajat masyarakat Lampung.
“Kompetisi yang diikuti para atlet saat ini, secara tidak langsung akan mengangkat derajat masyarkat Lampung. Selain itu, para pemuda dalam kompetisi olahraga diberi kesempatan untuk menorehkan sejarah dalam hidup mereka,” bebernya.
Bahkan, sambung dia, jika mereka berprestasi akan dikenal dan menjadi kebangaan orang tua, sekolah dan daerahnya.
"Tapi masalahnya saat ini, di cabang olahraga manapun sulit mencari kader atau regenerasi atlet. Bukan karena bersaing dengna olahraga lainnya, tapi bersaing dengan teknologi dan sifat malas," keluhnya.(acw)
Editor: Harian Momentum