MOMENTUM, Metro--Kementerian Agama (Kemenag) Metro mengklaim tidak ada gejolak dari calon jemaah haji soal kenaikan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 2023.
Setyo Pramono staf yang mewakili Kasi Pemberangkatan Haji dan Umroh Kemenag Metro, Nuryanah mengatakan, meskipun surat Keputusan Presiden (Keppres) belum turun di daerah. Sampai saat ini belum ada gejolak, bahkan tidak ada komplain dari jemaah soal kenaikan Bipih.
"Kita belum ada gejolak. Kalaupun misalnya ada satu atau dua jemaah yang tidak mau melunasi bukan berarti mereka keberatan. Tapi, hingga saat ini di Metro tidak ada," kata dia, Senin (20-2-2023).
Dia menjelaskan, untuk calon jemaah haji yang ingin mengundurkan diri, nanti mekanisme nya uang akan dikembalikan ke rekening masing-masing.
"Beda konteksnya kalau di batalkan, nanti uang akan dikembalikan. Tapi kalau yang menunda ya tidak, jemaah hanya menunda pemberangkatan saja. Misal di tahun ini mereka menunda maka bisa jadi di tahun mereka siap melaksanakan," ujarnya.
"Kalau jemaah yang melakukan pembatalan nomor porsi, orang yang mungkin berangkat di tahun 2040 maka bisa, dan uang yang Rp 25 juta itu akan dikembalikan ke rekening masing-masing jemaah," lanjutnya.
Dia menyebut, untuk kenaikan Bipih ini ada tiga kategori. Yang sudah melakukan pelunasan di tahun 2020 yang gagal berangkat karena covid-19, maka mereka tidak ada penambahan.
"Tapi, jika mereka yang melakukan pelunasan di tahun 2021 dan 2022 nambah 9,4 juta. Sementara yang belum melakukan pelunasan sama sekali akan melunasi 23,5 juta," jelasnya.
Sementara untuk kuota jemaah haji memang belum ada kepres atau aturan nya. Tapi, bisa di prediksi sekitar 300an jemaah di tahun 2023 ini.
"Sekitar 300an di tahun ini. Karena, di tahun 2022 kemarin kita menerbangkan 201 jemaah. Meskipun banyak, tapi ini belum 100 persen dari apa yang kita harapkan," ungkapnya.(**)
Editor: Agus Setyawan