MOMENTUM, Bandarlampung--Kondisi jalan di Kota Bandarlampung sedang tidak baik- baik saja.
Mayoritas ruas jalan kota dan jalan lingkungan saat ini sedang rusak. Hampir dua tahun (sejak 2021-2023) tidak ada perbaikan jalan akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan pantauan wartawan harianmomentum.com, hampir semua jalan di kecamatan kondisinya rusak.
Di Kecamatan Tanjungkarang Barat, kerusakan jalan terlihat di Jalan Bung Tomo. Terdapat sekitar 20 titik kerusakan yang beragam. Mulai dari bergelombang hingga berlubang.
Lubang terdalam berada di depan Komplek Pemancar RRI dengan kedalaman sekitar 13 centimeter.
Lalu di persimpangan Gang Cendrawasih, dekat SDN 2 Gedongair. Saking parahnya, warga setempat sampai berinisiatif untuk menambal sendiri dengan semen.
Budi, salah satu warga Gedongair menyebutkan, kondisi jalan yang berlubang sering mengakibatkan kendaraan terperosok ke dalam drainase.
Sehingga, mereka berinisiatif untuk menambalnya. "Karena sering ada mobil yang masuk siring. Mereka ngehindarin lubang. Makanya kita tambal," jelasnya.
Menurut dia, pemerintah tidak pernah memperbaiki jalan tersebut. "Belum pernah dibagusin, jadi kita cuma tambal seadanya saja," sebutnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Gang Candrawasih. Kerusakan terparah berada di depan SDN 2 Gedongair. Terlihat bekas tambalan yang dilakukan atas inisiatif warga sekitar.
Selain itu, Jalan Tamin yang merupakan akses utama juga mulai mengalami kerusakan.
Di dekat TK Ar Raudah terdapat tiga lubang besar yang bisa membahayakan pengendara. Begitu juga di depan Pasar Tamin juga jalannya mulai berlubang.
Lalu di persimpangan Jalan Imam Bonjol - Tamin terdapat gundukan bekas cor-coran yang tak pernah dibersihkan. Sehingga sangat mengganggu pengendara.
Di Kecamatan Bumiwaras, tepatnya di Jalan Ikan Tembakang 1 dan 2, Kelurahan Sukaraja. Panjang kerusakan jalan sekitar 500 meter dari Jalan Yos Sudarso masuk. Kerusakan terparah Kerusakan terparah sepanjang 300 meter.
Di Jalan Ikan Tembakang 2, kerusakan terjadi sepanjang 2 kilometer. Terparah berada di depan karaoke Mocking Bird, di depan warung Sunarti dan samping Vihara Kusala Maitri.
Berdasarkan pantauan ada sekitar 50 lubang dengan kedalaman 10 - 15 centimeter yang panjang 90 sampai 150 centimeter.
Di Jalan Selamat Riyadi 3 terdapat sekitar 40 lubang dengan kedalaman dan panjang yang bervariasi. Kerusakan terparah berada di depan bengkel mobil Rahayu dan depan Kantor Kelurahan Bumiwaras.
Kerusakan juga terjadi di Kecamatan Telukbetung Selatan. Di Jalan Ikan Lumba-lumba terdapat 30 lubang dengan kedalaman sekitar 5 hingga 7 centimeter serta lebarnya beragam.
Lalu di Jalan Ikan Kembung terdapat 34 lubang dengan lebar 50 hingga 100 centimeter. Kerusakan juga terjadi di Jalan WR Supratman, Kelurahan Gedongpakuon dengan total sekitar 60 lubang. Mulai dari Polda lama sampai Tugu Selamat Datang Kelurahan Negeri Olokgading.
Kerusakan terparah di depan SDN 5 dan Kantor Kelurahan Talang. Kedalaman lubang mencapai 10 sampai 15 centimeter.
Berikutnya di Kecamatan Telukbetung Timur. Jalan Sinar Mulya, Kelurahan Keteguhan terdapat 45 lubang. Kerusakannya mulai dari Kantor Kelurahan Keteguhan sampai Lapangan Futsal Tri Angel.
Jalan menuju Pulau Pasaran sepanjang 500 meter rusak parah. Mulai dari Kantor Kelurahan Kotakarang sampai Jembatan Masuk Pulau Pasaran.
Padahal, jalan itu merupakan akses utama warga Pulau Pasaran. Namun, tak pernah diperbaiki. Sedangkan di Jalan Pulau Damar yang merupakan penghubung Kecamatan Sukarame - Tanjungsenang, terdapat sekitar 64 lubang.
Diantarannya: sekitar 22 lubang berukuran besar yang diperkirakan lebar 30 hingga 60 centimeter (cm). Dengan kedalaman beragam, berkisar 15 sampai 20 cm.
Kondisi terparah berada di depan salah satu showroom mobil bekas Om Bos. Kerusakan sepanjang sepuluh meter itu, terdapat lebih kurang sepuluh lubang dengan lebar diperkirakan 40 cm.
Tak jauh dari lokasi tersebut, kerusakan terparah pun terdapat di sekitar cucian mobil Golden Carwash. Lebih kurang 12 lubang diperkirakan lebar 30 hingga 60 cm. Dengan kedalaman beragam, yakni 15 sampai 20 cm.
Sedangkan, di Jalan Raflesia yang diakses tepat dari sebelah Mapolsek Tanjungsenang itu terdapat sekitar 27 lubang berukuran kecil hingga besar.
Kerusakan terparah berada tepat di depan Cafe Jejamo Ngupei. Terlebih saat turun hujan, kondisi jalan yang menghubungkan ruas Putri Dibalau - Pulau Damar itu, berubah menjadi kubangan.
Selain itu, di Jalan Karimun Jawa Kecamatan Sukarame tepat sebelum pertigaan menuju Jalan Pulau Singkep, terdapat sekitar delapan lubang.
Kondisi itu menjadi yang terparah di sepanjang ruas jalan tersebut. Sebab, kedalaman lubang diperkirakan hingga 25 cm dengan lebar lebih kurang 40 cm.
Saat hujan tiba, di sekitar lokasi berubah menjadi kubangan yang membahayakan para pengendara khususnya sepeda motor. Sebab, sejumlah lubang tersebut ditutupi genangan air.
Berpindah ke Kecamatan Sukabumi, kerusakan jalan terparah berada di ruas Pulau Singkep. Tak tanggung-tanggung, sepanjang jalanan itu terdapat lebih kurang 74 lubang.
Kedalaman dan lebar lubang beragam, diantaranya mulai dari 20 hingga 50 cm. Kerusakan terparah berada sebelum Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Permata Bunda III.
Jalan rusak sepanjang sekitar 30 meter. Sedangkan kedalamannya mulai dari 15 cm hingga 30 cm. Sedangkan lebarnya ada yang mencapai lebih kurang 65 cm.
Untuk di Kecamatan Wayhalim, kerusakan terjadi di jalan lingkungan. Yakni Jalan Danau Toba, Gunungsulah sebelum Lesehan Landunk.
Terdapat sekitar delapan lubang yang diperkirakan berukuran lebar 30 hingga 45 cm. Dengan kedalaman lebih kurang 20 cm.
Bahkan, di Jalan P Emir M Noor, Kecamatan Tanjungkarang Pusat juga mengalami kerusakan dengan 50 lubang.
Kedalamannya mulai dari 4 centimeter hingga 10 centimeter dengan lebar 50 sampai 100 centimeter.
Kerusakan terparah ada di depan Sekretariat Panwascam Tanjungkarang Pusat sampai Penginapan Pondok Palapa. Tepatnya berada di sisi kiri, jika dari arah Telukbetung menuju Tanjungkarang.
Lalu di Gang Sentana, Jalan Ratu Dipuncak terdapat 40 lubang. Kerusakan terparah berada di belakang Central Plaza dan samping TPU Durianpayung.
Untuk di Tanjungkarang Timur, pada Jalan Dr Harun sampai Hi Said II terdapat 60 lubang. Kerusakan terparah di depan Masjid Al Ikhsan. .
Lalu di Jalan Srikresna, Kelurahan Sawahbrebes juga rusak parah. Terutama di Persimpangan Jalan Bima dan lapangan Sawahbrebes. Total terdapat 70 lubang dengan kedalaman maksimal mencapai 13 centimer.
Kemudian di Kecamatan Enggal, Jalan Majapahit terdapat delapan lubang yang dalamnya mencapai 8 centimeter dengan panjang 70 centimeter.
Jalan Kotaraja juga ditemukan 120 lubang. Kerusakan parah disekitar stasiun Kereta Api Tanjungkarang. Bahkan, aspalnya telah mengelupas.
Begitu juga di Kecamatan Kedamaian. Jalan Putri Balau yang memiliki panjang sekitar 1,5 kilometer terdapat 35 lubang dengan kedalaman 10 centimeter.
Kerusakan terparah berada di Area Ruko dekat Kantor DPC Gerindra Bandarlampung yang mencapai 200an meter.
Lalu Jalan Bakau terdapat 70 lubang. Bahkan, warga sekitar menimbun lubang di jalan dngan bekas bangunan.
Kemudian, di Kecamatan Rajabasa tepatnya di Jalan Pramuka terdapat 59 lobang untuk yang arah ke Kemiling.
Sementara untuk yang dari arah Kemiling menuju Pramuka terdapat 77 lobang, kondisi terparahnya yakni dua selokan yang menganga tepat di depan Bebek Belvr dan jalan berlubang depan Dirlantas Polda Lampung.
Selanjutnya, di Jalan Indra Bangsawan, kondisi jalan menuju Pasar Rajabasa ditemukan 57 lobang dan yang terparah berlokasi di dekat kantor kelurahan Rajabasa tersendiri. Selain itu, jalan di depan Dinas Perhubungan Kota Bandarlampung kondisinya juga rusak dan memprihatinkan.
Lalu, di Kecamatan Labuhanratu tepatnya di Jalan Bumi Manti kelurahan Kampung Baru, setidaknya ditemukan 86 lobang dengan berbagai kedalaman, tapi yang terparahnya berada di dekat Tugu Kampung Baru hingga menuju ke Kampus Universitas Lampung.
Terakhir, di Kecamatan Langkapura, tepatnya di Jalan Darussalam hingga ke Jalan Sultan Badaruddin, ditemukan 76 lobang yang cukup mengganggu lajunya kendaraan, dengan kondisi jalan yang terparah berada di depan Perumahan Bukit Billabong Jaya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya