MOMENTUM, Bandarlampung-- Rasa persatuan merupakan modal utama para pejuang bangsa dalam merebut kemerdekaan dari penjajah.
Dari persatuan itu kemudian timbul tekat, semangat dan keinginan untuk terlepas dari belenggu.
Hingga akhirnya, bangsa Indonesia bisa merebut kemerdekaan dari penjajah dan mendeklarasikan diri pada 17 Agustus 1945.
Hal itu dikatakan Khairunnas, Ketua Rukun Tetangga (RT) 09 Lingkungan II Kelurahan Pinangjaya, Kemiling, Kota Bandarlampung.
Sambutan singkat itu disampaikan dalam rangka doa bersama, menyambut kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, Kamis (17-8-2023) malam.
Acara sederhana yang digelar di Jalan Mangga 2 tersebut merupakan inisiatif warga setempat, untuk mempererat rasa persatuan dan persaudaraan sesama warga.
Khairunnas berharap kegiatan positif seperti itu dapat diteruskan pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke depan.
"Kegiatan seperti ini sangat baik, untuk mendoakan dan mengenang jasa para pahlawan yang sudah berjuang. Semoga ini menjadi agenda rutin," harapnya.
Para pejuang telah bersusah payah mengorbankan jiwa dan raga untuk merebut kemerdekaan. Tugas warga saat ini menjaga persatuan, agar tidak mudah terpecah belah oleh pihak luar.
"Terutama menjelang pemilu 2024 nanti, tentu akan banyak gesekan politik terjadi di tengah masyarakat. Kita harus tetap bersatu dan jaga kekompakan," ujarnya.
Ahmad Kosim Subing, tokoh masyarakat setempat mengatakan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif warga.
"Murni inisiatif warga. Mulai dari persiapan kegiatan, pendanaan, hingga pelaksanaan dilakukan bersama-sama," jelasnya.
Selain doa bersama, kegiatan itu juga diharapkan bisa mempererat tali silaturahmi sesama warga.
"Terkadang, kita jarang bisa bersilaturahmi dengan tetangga karena kesibukan masing- masing. Nah, di momen hari kemerdekaan ini kita bisa berkumpul bersama. Alhamdulillah," pungkasnya.
Diketahui, dalam rangka HUT RI ke-78 RT 09 Lingkungan II Pinangjaya juga menggelar sejumlah lomba. Mulai dari tingkat anak- anak, remaja, ibu- ibu hingga bapak- bapak. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya