MOMENTUM,Bandarlampung--Sebuah video yang dinarasikan ada seoarang pasien terlantar di Rumah Sakit Urip Sumoharjo (RSUS), Bandarlampung, viral di sosial media.
Pesien tersebut diketahui merupakan warga Kabupaten Tulangbawang. Keluarga pasien RSUS tersebut kecewa lantaran jenazah ayahnya berinisal SP ditelantarkan oleh petugas kesehatan setempat.
Video dugaan penelantaran jenazah pasien RSUS itu diunggah pada Jumat (15-3-2024) oleh akun Instagram @voltcyber_v2.
Dalam narasi video tersebut tertulis: "Mohon atensinya untuk @rs.uripsumoharjo Lampung atas penelantaran jenazah. Jangan hanya karena jenazah non-muslim anda tidak mau memandikan jenazah," tulis akun tersebut.
Di dalam video RSUS disebut tidak mau menyediakan kamar jenazah bagi jenazah SP. Keluarga pasien mengaku kesulitan untuk memandikan jenazah ayahnya.
Menanggapi video viral tersebut, Manajemen Rumah Sakit Urip Sumoharjo pun angkat bicara dengan tidak membenarkan peristiwa tersebut.
Menurut pihak RSUS, video viral itu dikatakan hanya ada miskomunikasi antara keluarga pasien dan petugas rumah sakit.
Pernyataan itu disampaikan oleh Wadir Pelayanan RSUS Dr Nancy melalui akun instagram resmi milik RSUS.
Dia menyampaikan, turut berdukacita atas berpulangnya pasien inisial SP yang menjalani di rumah sakit setempat.
"Dengan ini kami menyampaikan klarifikasi atas video dan status Instagram yang beredar menyangkut pelayanan pengurusan jenazah," kata Nancy, Sabtu (16-3-2024).
Dia mengatakan bahwa RSUS tidak membedakan ras, suku, agama, dan golongan dalam memberikan pelayanan di rumah sakit.
"Selama ini kami juga sudah biasa melakukan pengurusan jenazah saudara-saudara kita yang berbeda beda agama," ucapnya.
Terjadi Miskomunikasi
Terkait video viral tersebut, menurut dia, telah terjadi miskomunikasi dengan keluarga pasien.
"Terjadi miskomunikasi dengan keluarga pasien yang meminta jenazah untuk dilakukan penyuntikan formalin, di mana rumah sakit mengambil kebijaksanaan tidak menyediakan pelayanan formalin,"jelas dia.
Namun, kata dia, RSUS tetap memberikan fasilitas kepada keluarga pasien kepada pihak ketiga untuk melayani penyuntikan formalin.
"Pasien SP meninggal dunia pada pukul 03.20 WIB dan pihak rumah sakit tetap mempersiapkan ruangan di ruang perawatan. Petugas formalin yang diminta oleh keluarga baru tiba pada pukul 06.15 WIB dan selanjutnya petugas tersebut melakukan pengurusan jenazah diruang jenazah Rumah Sakit Urip Sumoharjo sesuai dengan keyakinan pasien," ungkapnya.
Kemudian, sekitar pukul 08.01 WIB, jenazah dan keluarga telah meninggalkan wilayah RS Urip Sumoharjo.
"Kami sampaikan agar masyarakat maklum dapat memahaminya," katanya. (**)
Editor: Muhammad Furqon