MOMENTUM, Bandarlampung--Sebagai tindak lanjut penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Raden Intan Lampung dan Tomsk State University (TSU) Rusia, Rektor Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD, melakukan kunjungan resmi ke TSU pada 7-8 Oktober 2024.
Kunjungan ini merupakan balasan atas kedatangan Prof Artyom Rykun, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Internasional TSU, yang sebelumnya menjadi dosen tamu di UIN RIL pada Agustus 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Rektor UIN RIL didampingi Ketua International Office, Bambang Budiwiranto PhD. Mereka fokus membahas langkah konkret untuk memperkuat kerja sama akademik, khususnya dalam bidang sains dan teknologi, sebagai persiapan pembentukan Fakultas Sains dan Teknologi di UIN Raden Intan Lampung.
Rektor TSU, Prof Eduard Galazhinskiy, menyambut baik inisiatif UIN Raden Intan dan berkomitmen penuh untuk mendukung pendirian fakultas baru tersebut. TSU, yang berada di peringkat top 400 QS World University Rankings, memiliki kekuatan akademik di bidang sains dan teknologi. Hal ini dinilai sangat sesuai dengan visi UIN RIL untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dengan wawasan lingkungan dan nilai-nilai keislaman.
“Kami memiliki hubungan yang sangat hangat dengan Indonesia, dan salah satu prioritas strategis kami adalah memperkuat interaksi dengan negara Anda. Bahkan, moto pertama Universitas Imperial Tomsk, ‘Cahaya datang dari timur,’ mencerminkan betapa pentingnya hubungan ini bagi kami,” ujar Prof Galazhinskiy.
Selain pertemuan dengan pimpinan TSU, Rektor UIN RIL dan Prof Rykun berdiskusi dengan para akademisi dan pimpinan fakultas terkait. Beberapa di antaranya adalah Prof. Zmeev Oleg, Dr Sc Phys.-Math (Academic Director of Higher IT School), Prof Irina A Kurzina (Fakultas Kimia), Prof Yuliya Ryzhikh & Gulsharat Baigonakova, Ph.D (Faculty of Physics and Engineering),dan Prof Irina Kuskova (Sekolah Teknik dan Agrobioteknologi), School of Advanced Engineering Studies Agrobiotech), Prof Alexander Zamyatin (Institute of Applied Mathematics and Computer Sciences), dan Anastasia Evseeva, PhD (Institute of Advance Education). Mereka membahas peluang kolaborasi di berbagai bidang, seperti ekologi, kimia, biologi, ilmu komputer, serta pendidikan jarak jauh.
TSU menawarkan beberapa program, termasuk pelatihan laboran, penguatan kompetensi dosen, serta program pertukaran mahasiswa dan staf melalui program singkat dan degree program dengan dukungan beasiswa dari Pemerintah Rusia. Kolaborasi ini juga mencakup riset bersama dan publikasi internasional.
Rektor Prof Wan Jamaluddin berkesempatan meninjau berbagai fasilitas laboratorium di TSU, yang dikenal memiliki infrastruktur riset terdepan. Sebagai tindak lanjut, TSU mengusulkan diadakannya focus group discussion untuk membahas implementasi program kerja sama, sekaligus merencanakan kunjungan lanjutan dari akademisi TSU ke UIN Raden Intan Lampung guna memperkuat kapasitas dosen dalam bidang sains dan teknologi.
Rektor UIN RIL, Prof. Wan Jamaluddin, menyampaikan apresiasinya atas sambutan dan dukungan TSU dalam realisasi pendirian Fakultas Sains dan Teknologi. Ia menegaskan bahwa integrasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam merupakan visi penting UIN Raden Intan dalam membangun masa depan pendidikan yang berwawasan lingkungan.
“Kolaborasi ini akan membuka peluang besar bagi pengembangan akademik dan meningkatkan kompetensi dosen serta mahasiswa kami di bidang sains dan teknologi,” kata Prof. Wan Jamaluddin.
Kunjungan ini diharapkan menjadi titik awal bagi penguatan kerja sama kedua institusi dalam mengembangkan pendidikan tinggi yang inovatif dan berdaya saing global.
TSU telah bekerja sama dengan sejumlah universitas terkemuka di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, ITS Surabaya, Universitas Padjajaran, dan Telkom University. Saat ini, TSU memiliki 36 mitra di Indonesia, termasuk 20 universitas, menjadikannya salah satu institusi pendidikan tinggi Rusia dengan keterlibatan terbesar di Indonesia.
Pada tahun akademik 2024/2025, terdapat lebih dari 80 mahasiswa Indonesia yang belajar di TSU, termasuk 7 mahasiswa program pascasarjana. Fakultas Ilmu Politik dan Sejarah serta Sekolah Tinggi IT menjadi pilihan populer di kalangan mahasiswa Indonesia. Selain itu, beberapa mahasiswa Indonesia mengikuti program IISMA yang didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, dengan fokus pada pariwisata, bisnis perhotelan, wisata halal, dan konten digital.(**)
Editor: Agus Setyawan