Harianmomentum--Wakil Ketua DPR RI Kordinator bidang Kesejahteraan Rakyat,
Fahri Hamzah, melantik Nur Achmad menjadi Wakil Ketua Komisi VIII menggantikan
Deding Ishak, Kamis (23/3).
Pelantikan tersebut dilakukan
berdasarkan persetujuan dari pimpinan dan anggota Komisi VIII.
"Pergantian
pimpinan komisi atau reposisi merupakan hal yang biasa dilakukan di awal masa
sidang. Itu merupakan hak dari fraksi dan komisi," kata Fahri
dikutip RMOL dari Parlementeria.
Sesaat sebelum menyerahkan palu sidang ke Nur Achmad, Fahri menyampaikanharapan
agar komisi yang salah satunya membidangi masalah haji ini agar dapat lebih
progresif. Mengingat dinamika politik di Arab Saudi yang juga sangat progresif.
Sebagaimana diketahui,
sejatinya Saudi sebuah negara monarki absolut, namun di bawah kepemimpinan Raja
Abdullah dan Raja Salman, Saudi lebih progresif.
Bahkan kemungkinan Raja Salman akan digantikan dengan anaknya sendiri yang juga
sangat progresif. Keliling dunia mengkampanyekan visi dan misi Saudi tahun 2030
tahun ke depan.
"Kalau kita tidak progresif kita akan ditinggal," pesan Fahri.
"Terutama menekan pemerintah untuk lebih progresif juga. Dalam soal haji
dan umroh misalnya. Kalau kita tidak masuk ke Saudi dengan wibawa membawa uang
besar yang dikelola oleh BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) hampir Rp 90
triliun, maka di Saudi kita tidak punya apa-apa. Sementara negara lain sudah
punya hotel di sekitar Madinah dan Masjid Haram dan Nabawi. Sementara kita satu
hotel pun tidak punya," tambah Politisi PKS itu.
Padahal, lanjut Fahri, dengan uang Rp 90 triliun dengan prinsip bisnis to
bisnis lewat visi Saudi baru kita tidak hanya bisa memiliki hotel, namun bisa
memiliki kampung Indonesia.
Kampung Indonesia seperti miniature Indonesia ini bisa menjadi etalase
Indonesia yang bisa dilihat tidak hanya oleh warga Saudi, tapi juga Jemaah dari
seluruh dunia.
Karena itu, ia berharap agar Komisi VIII dapat menggenjot BPKH untuk lebih
cepat lagi bergerak. agar jemaah bisa mendapat fasilitas yang lebih baik
saat beribadah ke Tanah Suci.
Fahri melanjutkan,
saat ini letak penginapan jemaah haji Indonesia jauh dari
pusat-pusat ibadah di tanah suci Mekkah. dan tempat-tempat tersebut sudah
dikavling oleh negara lain. (Red)
Editor: Momentum